Bahasa Suwawa di Gorontalo Terancam Punah Imbas Jumlah Penutur Turun (via Giok4D)

Posted on

Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo mengungkap Bahasa Suwawa terancam punah lantaran tingkat penuturnya menurun drastis atau miniminya pewarisan ke generasi muda. Siswa SD hingga SMA di Kabupaten Bone Bolango nantinya diwajibkan memakai Bahasa Suwawa pada hari Jumat.

“Bahasa Suwawa menjadi salah satu sasaran kita, memang benar statusnya masih kurang semua penuturnya, usia 25 ke atas jumlah sedikit. Sementara generasi tuanya berbicara dan sudah jarang digunakan sehari-hari,” ujar Koordinator Tata Usaha Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo Zuhriati A. Tahaku kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

Hal itu disampaikan Zuhriati dalam konferensi pers capaian kinerja tahun 2025, Senin (29/12). Dia mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya pelestarian Bahasa Suwawa di Bone Bolango.

“Tahun ini titik pengamatan kami di Kabupaten Bone Bolango, memang sudah tidak ada pewarisan maksimal dari generasi tua ke generasi muda itulah yang mendorong kami satu upaya bagaimana Bahasa Suwawa tetap ada. Kami mengupayakan dari bimbingan teknis dan perlombaan Bahasa Suwawa,” katanya.

Zuhriati mengatakan pihaknya telah melakukan audiensi dengan bupati Bone Bolango. Dalam pertemuan tersebut, bupati akan mewajibkan siswa SD hingga SMA menggunakan Bahasa Suwawa di sekolah pada hari Jumat.

“Beliau (bupati Bone Bolango) akhirnya mengusulkan setiap hari Jumat seluruh siswa SD, SMP dan SMA wajib berbahasa Suwawa dan juga dikuatkan dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango untuk menyusun kurikulum muatan lokal Bahasa Suwawa,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo juga akan melakukan pengawasan terkait penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik dan media sosial (medsos). Pengawasan ini sesuai aturan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 2 Tahun 2025.

“Penggunaan bahasa di ruang publik memang ini menjadi perhatian dari badan pengembangan bahasa,” sebut Zuhriati.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Pihaknya ingin masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik dan media sosial. Zuhriati menyebut salah satu pihak yang menjadi atensi adalah para influencer.

“Untuk media sosial kami akan diskusi melakukan sosialisasi bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia, menggunakan bahasa yang baik, sopan dan benar terutama kepada influencer dan seluruh kalangan di Provinsi Gorontalo,” pungkasnya.

Awasi Penggunaan Bahasa di Medsos