Awal Mula Mahasiswa Papua Diduga Makar Usai Bentangkan Bendera KNPB di Gowa

Posted on

Sejumlah mahasiswa asal Papua diduga melakukan tindakan makar usai membentangkan bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembentangan bendera tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) KNPB.

Peristiwa itu terjadi di sebuah lahan perkebunan di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe pada Sabtu (13/12) lalu. Namun aktivitas pembentangan bendera KNPB itu baru diketahui setelah rekaman videonya beredar di media sosial.

Dandim 1409 Gowa Letkol Inf. Heri Kuswanto menjelaskan, sekelompok orang asli Papua (OAP) yang ditaksir berjumlah 25 orang datang ke lokasi. Mereka awalnya berada di lokasi dengan dalih untuk berkebun.

“Kalau informasinya bersama teman-temannya itu ada 25 orang. Informasinya mereka datang ke sana mau berkebun bersama teman-temannya yang lain,” ucap Heri kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).

Rombongan tersebut mayoritas dari kalangan mahasiswa. Mereka disebut tinggal di Makassar, namun datang ke Gowa dengan maksud mengadakan acara.

“(Total 25 orang di lokasi merupakan) Mahasiswa dari Papua,” beber Heri.

Menurut Heri, beberapa warga Papua di antaranya sudah ada yang mengenal warga desa setempat. Warga Papua itu melakukan aktivitas perkebunan di atas lahan milik warga Desa Belapunranga.

“Jadi orang Papua itu, mereka sudah punya kenalan sama warga Belapunranga, sudah punya kenalan lama dan mereka juga melakukan kegiatan aktivitas selama ini bercocok tanam. Istilahnya yang di situ apa, berkebun, menanam ubi dan sebagainya,” paparnya.

“Namun kebaikan warga setempat tersebut, disalahartikan, dimanfaatkan, sehingga pada saat OAP ini, orang Papua ini datang ke situ bersama teman-temannya, kemudian bertepatan juga itu hari ulang tahunnya KNPB,” tambah Heri.

Saat pemilik lahan pulang, rombongan mahasiswa Papua yang datang ternyata membuat acara khusus memperingati HUT KNPB. Beberapa di antaranya pun menyampaikan ucapan atas hari jadi organisasi tersebut lewat rekaman video.

“Nah, pada saat yang punya lahan itu pulang, nah di situ dia buat pernyataan. Dia buat pernyataan bahwa di Sulawesi Selatan, masyarakat Papua yang ada di Sulawesi Selatan mendukung organisasi (KNPB) itu,” jelasnya.

Dalam rekaman video itu, salah satu orang di antaranya membawa dan membentangkan bendera KNPB warna merah dengan gambar bintang berwarna putih di tengah. Namun Heri berdalih bendera itu hanya sekadar dibentangkan dan tidak dikibarkan dalam waktu lama.

“Bukan pengibaran bendera, tetapi orang bawa bendera. Kalau pengibaran itu kan berarti kan dia bawa tiang tinggi gitu, kan. Dia enggak, dia hanya bawa saja dan dia menyatakan mendukung ulang tahun, ulang tahun KNPB yang ke-16,” papar Heri.

Belakangan, rekaman video itu baru viral di media sosial. Heri mengaku sudah menurunkan personelnya ke lokasi setelah aktivitas mahasiswa Papua itu diduga sebagai tindakan makar.

“Hal ini kan termasuk sudah termasuk kegiatan makar gitu kan. Kami juga sudah koordinasi kepada Kapolres untuk tindakan selanjutnya. Kemungkinan juga Kapolres juga akan melakukan penangkapan dan sebagainya untuk mencari keterangan lebih lanjut,” ucapnya.

Heri melanjutkan, pihaknya tidak menemukan warga Papua dan bendera saat turun ke lokasi. Namun pihaknya sudah memberikan edukasi ke masyarakat desa setempat agar tidak terjadi kegaduhan.

“Imbauan saya kepada masyarakat, apabila ada kegiatan seperti itu perlu diwaspadai. Jangan sampai niat kita baik disalahartikan orang, sehingga mengambil kelengahan kita sehingga terjadi kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Heri.