Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Munafri ‘Appi’ Arifuddin meminta warga kurang mampu untuk tidak selalu bikin anak. Appi meminta agar warga tersebut melakukan penundaan memiliki keturunan dengan mengikuti program keluarga berencana (KB).
“Saya sampaikan ki kalau bapak-bapaknya, ibu-ibunya pekerjaannya masih semrawutan masih belum mampu mencukupi kehidupan keluarganya selama satu bulan. Tolong jangan selalu bikin anak, ada (program) KB,” ujar Appi kepada warga saat mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Makassar, Kamis (8/5/2025).
Appi bersama Gus Ipul mengunjungi rumah seorang siswa bernama Naila S di Jalan Pampang 4, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (8/5). Naili merupakan salah penerima beasiswa Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Appi, program kontrasepsi perlu ditempuh warga kurang mampu agar kualitas hidup bisa meningkat. Dia mencontohkan, penghasilan Rp 1 juta sebulan untuk lima orang anak pasti gizi keluarganya tidak terpenuhi.
“Supaya kualitas keluarga ini bisa meningkat. Coba bayangkan, minta maaf ini, minta maaf sekali kalau penghasilannya cuma 1 juta 1 bulan lalu anaknya lima orang, bagaimana mau terpenuhi namanya gizinya, bagaimana mau terpenuhi namanya pakaiannya, makanan dan sebagainya,” katanya.
Appi mengakui masih ada warga miskin dengan banyak anak, pemerintah tetap akan memberikan bantuan. Sebab, kesejahteraan seluruh warga merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Jadi penting lagi bahwa pemerintah tentu tidak akan membiarkan keadaan ini akan seperti ini terus. Kami akan turun untuk membantu melakukan proses pemberdayaan di semua sudut-sudut yang ada di Kota Makassar,” imbuh Appi.
Sementara itu, Mensos RI Saifullah Yusuf mengaku program Sekolah Rakyat akan menyasar warga kurang mampu atau keluarga miskin ekstrem. Makassar termasuk salah satu kota di Indonesia yang disasar Kemensos untuk membangun Sekolah Rakyat.
“Mulai beberapa titik, salah satunya nanti di Makassar untuk Sekolah Rakyat itu kalau sekolah ini berada di Makassar, maka yang boleh sekolah di sini adalah warga Makassar,” kata Saifullah.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menuturkan, Sekolah Rakyat diharapkan bisa memutus mata rantai kemiskinan. Warga atau calon peserta didik yang memenuhi syarat akan mendapatkan beasiswa Sekolah Rakyat.
“Harapan pak Presiden nanti setiap kabupaten/kota itu minimal memiliki satu Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 siswa SD, SMP dan SMA. Siapa yang bisa sekolah di situ? Mereka yang berada di desil satu desil itu miskin ekstrem dan miskin,” jelasnya.