Apakah Malam Idul Adha Takbiran? Simak Penjelasannya di Sini!

Posted on

Lantunan takbir sering menjadi penanda akan datangnya hari raya umat Islam. Membacakan takbir ini bisa dilaksanakan secara berjamaah di masjid maupun secara pribadi di rumah sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT.

Namun, sebagian orang mungkin masih bertanya-tanya, apakah malam Idul Adha juga takbiran?

Nah untuk mengetahui jawabannya, simak selengkapnya berikut ini!

Mengutip buku “Panduan Shalat Sunah Lengkap” karya KH Muhammad Solikhin, pada hari Raya Idul Adha disunnahkan melantunkan takbir sejak malam tanggal 10 Dzulhijjah sampai sholat hari raya. Artinya, di malam Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk mengumandangkan takbiran.

Takbiran Hari Raya Idul Adha ini disebut sebagai takbir muqayyad.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, malam takbiran Idul Adha dimulai sejak malam 10 Dzulhijjah. Dengan demikian, malam takbiran tahun ini mulai dilakukan pada Kamis, 5 Juni 2025 malam, tepat setelah Matahari terbenam.

Penetapan ini merujuk pada hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) yang menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Tanggal tersebut juga sejalan dengan ketetapan organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang mengumumkan Idul Adha jatuh pada hari yang sama.

Sebenarnya, takbiran Idul Adha tidak hanya dilantunkan pada malam tanggal 10 Dzulhijjah. Tapi, ada waktu utama untuk melakukan takbiran Idul Adha.

Mengutip buku “Fikih Mazhab Syafi’i” oleh Abu Ahmad Najieh dijelaskan bahwa dalam perayaan Idul Adha disunnahkan untuk bertakbir sejak pagi Hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai memasuki waktu sholat Ashar terakhir Hari Tasyrik (13 Dzulhijjah). Takbir ini juga dilakukan setiap selesai mengerjakan sholat fardhu.

Hal ini sebagaimana penjelasan dalam hadits riwayat Al-Hakim berikut:

عَنْ عَلِيِّ وَعَمَّارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْهَرُ فِي الْمَكْتُوبَاتِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَكَانَ يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ آخِرَ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ. (رواه الحاكم)

Artinya: “Bersumber dari ‘Alî dan ‘Ammâr Ra, diriwayatkan bahwa Nabi SAW membaca basmalah dengan keras dalam shalat-shalat wajib (al-maktûbât), membaca doa qunut dalam shalat Subuh, bertakbir sejak usai shalat Subuh di Hari Arafah, dan mengakhiri takbirnya pada waktu shalat Ashar akhir Hari Tasyriq.” (Hr Al-Hâkim)

Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih dan ia tidak mengetahui adanya cacat pada para perawinya.

Terdapat beberapa versi lafadz takbiran Idul Adha yang bisa diamalkan, mulai dari yang versi pendek hingga panjang. Berikut ini bacaan takbiran Idul Adha yang dikutip dari buku “Fikih Ibadah Madzhab Syafi’i” oleh Abdul Rosyad Shiddiq.

اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Artinya: Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

atau juga bisa ditambahkan dengan dzikir kepada Allah di bawah ini:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الْحَمْدُ

Arab Latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.

Artinya: “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan segala puji bagi Allah.”

Kata Asy-Syafi’i dalam kitabnya Al-Umm, “Aku suka menambahkan takbir dengan bacaan”:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu Akbar kabiran, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashilan, la ilaha illallah, wala na’budu illa iyyahu mukhlishina lahuddina walau kariha al-kafirun. La ilaha illallah wahdah, shadaqa wadah, wa nashara ‘abdah, wa hazama al-ahzab wahdah, la ilaha illallah.

Artinya: “Allah Mahabesar, dan segala puji bagi Allah. Mahasuci Allah di waktu pagi dan sore hari. Kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya dengan memurnikan beragama karena-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak suka. Tidak ada tuhan selain Allah semata yang membuktikan janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, dan yang mengalahkan sekutu sendirian. Tidak ada tuhan selain Allah.”

Nah itulah tadi jawaban ‘apakah malam Idul Adha takbiran?’ lengkap dengan bacaan takbirannya. Semoga menjawab ya, infoers!

Apakah Malam Idul Adha Takbiran?

Kapan Malam Takbiran Idul Adha 2025?

Waktu Utama Takbiran Idul Adha

Bacaan Takbiran Idul Adha

Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Pendek

Bacaan Takbiran Idul Adha Versi Panjang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *