Anggota DPRD Pangkep Diduga Hina Bupati saat RDP soal Pemberhentian Honorer

Posted on

Anggota DPRD Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Ramli diduga menghina Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau saat rapat dengar pendapat (RDP) terkait pemberhentian honorer. Pendukung bupati pun mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Pangkep memproses Ramli.

Desakan tersebut disampaikan pendukung Yusran saat menggeruduk kantor DPRD Pangkep pada Selasa (22/4). Mereka mengatasnamakan diri sebagai Masyarakat Loyalis Yusran (MLY).

“Kami dari Masyarakat Loyalis Yusran mendesak agar BK DPRD Pangkep memproses aspirasi kami terkait ucapan anggota Muhammad Ramli yang menghina Bupati Pangkep,” kata Jendral Lapangan, Usman Marola, Selasa (22/4/2025).

Usman mengatakan pernyataan Ramli yang mengaku tidak takut dengan bupati menyakiti loyalis Yusran. Usman menuntut agar Ramli meminta maaf dan mengklarifikasi ucapannya tersebut.

“Mendesak M. Ramli untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada keluarga, tim, serta relawan dalam waktu 1×24 jam,” desak Usman.

Menurutnya, anggota DPRD merupakan mitra dari bupati sehingga harus saling mendukung membangun daerah. Usman berharap agar kejadian ini tidak lagi terulang di masa mendatang.

“Kami berharap ini kejadian pertama dan terakhir di Pangkep. Bupati dan DPRD harus kerjasama membangun daerah menjadi lebih baik bukan saling merendahkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Pangkep Haris Gani menyampaikan permintaan maaf dan menyesalkan pernyataan Ramli. Dia berharap BK memproses aspirasi masyarakat tersebut sesuai aturan yang berlaku.

“Secara pribadi sangat menyesalkan kejadian ini dan meminta maaf kepada seluruh yang hadir dan masyarakat kabupaten Pangkep,” ucapnya.

“Terkhusus tuntutan. Itu juga tuntutan saya sebagai kader Nasdem, saya harap teman-teman di BK menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” lanjutnya.

Diketahui, dalam video beredar, Ramli mengaku tidak takut dengan bupati saat RDP. Hal itu disampaikan Ramli di hadapan demonstran yang menolak pemberhentian honorer.

“Jangan lagi sebut bahwa anggota DPRD takut sama bupati. Jangankan 1 bupati, 2 bupati pun saya tidak takut sama bupati,” ucap Ramli sebagaimana video beredar.

Belakangan, pernyataan Ramli itu diduga memicu kemarahan dari pendukung Bupati Pangkep MYL berinisial HH hingga melontarkan ancaman di grup internal. Namun tangkapan layar percakapan yang bernada ancaman pembunuhan beredar.

Ramli pun melaporkan HH ke Polres Pangkep terkait ancaman pembunuhan. Dia mengaku diancam oleh HH yang merupakan loyalis bupati Pangkep karena menyoroti persoalan pemberhentian honorer.

“Saya sudah laporkan ke Polres Pangkep tentang ancaman kepada saya,” kata Muhammad Ramli saat dihubungi pada Senin (21/4).