Pria berinisial A (41) di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengancam akan membakar rumah mantan istrinya, L (42) usai permintaannya untuk rujuk ditolak. Ancam A membuatnya dianiaya hingga tewas oleh keponakan mantan istrinya itu inisial R (26) dan rekannya, F (22).
Kapolresta Palu Kombes Deny Abrahams mengatakan korban menghubungi mantan istrinya, L pada Jumat (7/11) sekitar pukul 10.30 Wita. Saat itu, korban membujuk mantan istrinya itu untuk balikan namun ditolak karena mereka telah resmi bercerai.
“Korban sempat menghubungi mantan istrinya untuk mengajak rujuk dan ingin bertemu anaknya. Namun permintaan tersebut ditolak oleh L karena telah memiliki akta cerai,” kata Kombes Deny dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).
Meski ditolak, korban kembali menghubungi mantan istrinya itu dengan mengirim pesan suara. Korban lantas mengancam akan membakar rumah mantan istrinya itu jika permintaannya tidak dipenuhi.
“Sekitar pukul 21.30 Wita, korban kembali mengirim pesan suara bernada ancaman kepada mantan istrinya, menyebut akan membakar rumah mantan istrinya dan siap dipenjara seumur hidup,” terang Deny.
Lanjut Deny, saat itu L masih dalam perjalanan dari Desa Lende, Kabupaten Donggala. L lantas menghubungi keponakannya R untuk memantau kondisi rumahnya karena khawatir dengan ancaman korban.
“Setibanya di rumah, R mengajak temannya FR. Keduanya kemudian mendatangi korban di Jalan Munif Rahman dan diduga terjadi perkelahian,” kata Deny.
Perkelahian itu membuat korban mengalami luka serius dan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP). Polisi yang menerima laporan mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
“Korban mengalami luka serius akibat penganiayaan yang kemudian menyebabkan meninggal dunia,” ungkapnya.
Polisi telah mengamankan kedua pelaku di Mapolresta Palu untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi masih mendalami motif dan peran masing-masing pelaku dalam kasus tersebut.
“Motif sementara diduga karena persoalan keluarga antara korban dan mantan istrinya,” pungkas Deny.
