Analisis Dinamika Calon Ketua DPD I Golkar Sulsel Menurut Pengamat Politik

Posted on

Pengamat politik Nurmal Idrus menilai persaingan calon ketua dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) masih dinamis. Empat figur yang mencuat dinilai memiliki peluang yang sama sehingga DPP Golkar bisa menjadi penentu.

Empat figur mencuat yakni Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) mantan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan petahana Taufan Pawe. Adnan, IAS dan Appi telah bertemu dengan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.

“Saya melihatnya sebagai hal yang positif bagi Golkar Sulsel, jadi kolaborasi ketiga tokoh ini akan dimanfaatkan oleh DPP Golkar dengan tidak membuang salah satu di antara mereka,” kata Nurmal yang juga Direktur Nurani Strategic kepada infoSulsel, Kamis (17/4/2025).

Menurut Nurmal, Adnan, IAS dan Appi tetap akan dimanfaatkan oleh DPP Golkar. Pasalnya mereka merupakan tokoh-tokoh yang punya basis massa yang kuat di Sulsel.

“Punya kapasitas untuk memimpin Golkar Sulsel, nanti tinggal DPP Golkar akan membagi kewenangan mereka,” katanya.

Nurmal menuturkan figur yang akan dipilih DPP untuk memimpin Golkar Sulsel masih sulit diprediksi. Pasalnya, DPP Golkar selama kerap mengeluarkan keputusan yang tidak terduga bahkan di info akhir pemilihan.

“Misalnya tiba-tiba mereka mengeluarkan diskresi atau memberi keistimewaan kepada seorang figur yang secara anggaran dasar dan anggaran rumah tangga tidak bersyarat. Merek bisa mengeluarkan diskresi atau keistimewaan untuk itu,” katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, DPD II dan sayap Golkar biasanya menunggu sinyal arah dukungan DPP Golkar. Jika DPP menerbitkan diskresi, pemilik suara itu biasanya akan cenderung mengikutinya.

“Biasanya DPD II menunggu sinyal dari Jakarta. Apalagi ketika ada diskresi yang dikeluarkan ketua umum Golkar maka DPD 2 biasanya ikut saja dengan diskresi itu, jadi masih sangat sulit memprediksi apa yang diinginkan Ketum Bahlil Lahadalia,” ujarnya.

Nurmal juga memiliki analisa khusus soal prediksi skema DPP Golkar dalam melihat potensi masing-masing figur tersebut. Namun pada akhirnya, DPP bisa jadi penentu terakhir.

“Sudah menjadi rahasia umum, penentu musda Golkar daerah adalah DPP. Maka, siapa diantara figur tersebut yang diinginkan DPP, maka dialah yang terpilih. Kualitas empat kandidat itu hampir setara, terutama pendekatan mereka ke DPP,” jelasnya.

Idealnya, kata Nurmal, DPP akan memilih figur yang berpotensi mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel. Pasalnya, Golkar telah dari dulu menjadikan Sulsel sebagai lumbung suara kini kehilangan kejayaannya di Sulsel.

“Saya kira, DPP akan memilih yang paling punya potensi untuk mengembalikan Marwah Golkar sebagai partai penguasa di Sulsel yang telah hilang di 2024. Figur itu mesti punya basis massa besar dan punya pengalaman tanding di Sulsel yang panjang,” katanya.

Sementara Taufan Pawe (TP), kata Nurmal, sudah waktunya berkarier di DPP usai terpilih menjadi anggota DPR RI. Golkar Sulsel menurutnya butuh figur yang punya aktivitas di Sulsel.

“Karena tantangan Golkar di Sulsel ke depan jauh lebih berat dari yang dulu-dulu, kenapa? Ketua yang akan diberikan mandat nanti adalah ketua Golkar yang mampu mengembalikan kejayaan partai Golkar sebagai pemenang di Sulsel yang hilang di 2024 lalu,” imbuhnya.

TP yang telah diberi kesempatan satu periode memimpin Golkar Sulsel sebaiknya memperhatikan regenerasi kepemimpinan. Apalagi, kini tersedia 3 figur yang punya kapasitas mumpuni untuk memimpin .

“Jadi pak Taufan Pawe sudah diberi kesempatan dan menurut saya waktunya untuk memberi kesempatan kepada tokoh-tokoh yang lain dan saya pikir dari 3 tokoh yang tersedia, Pak Ilham, Pak Adnan dan Pak Appi adalah orang yang punya kapasitas untuk mengembalikan kejayaan partai Golkar,” pungkasnya.

Peluang 4 Figur Pimpin Golkar Sulsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *