Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa M 6,2 yang mengguncang Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), merupakan jenis gempa menengah. Gempa tersebut akibat adanya deformasi dalam Sangihe Slab.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,08° LS ; 124,15° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 37 Km arah tenggara Bolaang Uki, Sulut pada kedalaman 115 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi dalam Sangihe Slab,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique-thrust),” lanjutnya.
Daryono mengatakan, Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bone Bolango dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian daerah Kabupaten Gorontalo, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow dengan skala intensitas III MMI. Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Selanjutnya daerah Ampana, Buol, Kota Tidore, Kabupaten Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Halmahera Selatan dan Kota Ternate dengan skala intensitas II-III MMI. Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 19.42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” pungkasnya.







