Akhir Tragis Bocah 11 Tahun Digigit Ular Weling Saat Tidur di Rumah | Giok4D

Posted on

Bocah bernama Rafa (11) asal , Jawa Tengah, digigit ular weling saat tidur di rumahnya. Gigitan ular berbisa membuat Rafa meninggal dunia setelah sempat dirawat ke rumah sakit selama sebulan.

Dilansir dari infoJateng, insiden tragis itu terjadi di rumahnya di Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Pekalongan, Senin (16/6) dini hari. Ular weling kemudian muncul dan menggigit Rafa.

“Adik Rafa sedang tidur. Ibunya kaget, karena ular melewatinya, kemudian ular menggigit anaknya,” kata kuasa hukum pihak keluarga, Imam Maliki saat ditemui di kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Kabupaten Pekalongan, Selasa (24/6/2025).

Imam mengatakan, ular weling tersebut diduga terjatuh dari plafon rumah korban. Korban sempat dilarikan ke mantri kesehatan terdekat sebelum dirujuk ke rumah sakit.

“Oleh pihak keluarga, korban dibawa ke mantri kesehatan terdekat. Saran mantri kesehatan, korban untuk segera dibawa ke rumah sakit,” ungkap.

Rafa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen, Kabupaten Pekalongan untuk mendapat penanganan pada Senin (16/6) sekitar pukul 05.30 Wita. Menurut keluarga, Rafa sempat diberi suntikan dan diberi oksigen tanpa infus.

Sekitar 45 menit penanganan, pihak medis menganggap pasien dalam kondisi aman dan dipulangkan. Rafa saat itu dinilai bisa menjalani rawat jalan.

“Rumah sakit menganggap pasien tidak apa-apa dan disarankan untuk dibawa pulang. Pihak keluarga meminta pasien dirawat inap, RSUD meminta pasien dirawat rumah saja,” jelas Imam.

Setelah menyelesaikan administrasi di RS, keluarga memutuskan membawa pulang Rafa. Namun belum tiba di rumah, Rafa tiba-tiba kejang-kejang.

“Di perjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan,” bebernya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Situasi ini disesalkan pihak keluarga. Imam menganggap pihak RSUD Kajen telah salah memberikan diagnosis terhadap kondisi Rafa sebelumnya.

“Ya, kami menyayangkan, pihak RSUD sepertinya salah mendiagnosa. Jadi racun sudah menyebar di badan, tetapi dianggap tidak ada apa-apa,” ungkap Imam.

Hal itu turut menjadi sorotan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq. Saat dimintai konfirmasi, Fadia menegaskan pihaknya telah memberikan teguran keras saat menggelar apel pagi di halaman RSUD Kajen, Selasa (24/6) pagi.

“Saya sudah tegur keras (RSUD Kajen), di apel tadi pagi. Langsung tanya pihak rumah sakitnya ya,” kata Fadia Arafiq.

RSUD Kajen melaporkan hasil pemeriksaan terhadap Rafa yang digigit ular weling. Pihak media sebelumnya telah melakukan anamnese, pemeriksaan fisik di titik-titik yang diduga gigit dan kemudian dilakukan pembersihan luka.

“Setelah dilakukan pemeriksaan ada luka samar satu titik luka samar itu di bagian kaki bagian kanan kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang laporan darah lengkap, darah rutin dan dilakukan observasi, pasien dilakukan observasi selama 2 jam di IGD,” kata Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto dalam keterangannya, Rabu (25/6).

Setelah dilakukan observasi, pihaknya melihat hasil laboratorium dalam batas normal. Pasien diperbolehkan pulang, tetapi sebelumnya pihak RSUD memberikan edukasi ke pihak keluarga terkait kondisi pasien.

“Dokter sudah memberikan penjelasan, sudah melakukan sesuai dengan prosedur, dan juga nakes yang lain juga sudah memberikan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada di kami,” ungkapnya.

Belakangan, Rafa kembali dirawat secara intensif di RSUP DR Kariadi, Semarang. Rafa saat itu tidak menunjukkan kondisi membaik dan tidak kunjung siuman.

“Dari dokter penanggung jawab di PICU (Pediatric Intensive Care Unit) menyebutkan kondisinya masih buruk, masih belum sadar,” kata pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, Rabu (17/7).

Beberapa setelahnya, Rafa mengembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (20/7) dini hari tadi. Rafa meninggal setelah sebulan dirawat di sejumlah rumah sakit.

Nggih, leres (betul), pasien R sudah dinyatakan meninggal tadi pagi jam 00.32 WIB. Menurut tim medis jaga malam,” kata Aditya dilansir infoJateng, Minggu (20/7).

Jenazah Rafa sudah dipulangkan ke rumahnya di Kecamatan Bojong pada Minggu (20/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Pihak keluarga sedang mempersiapkan proses pemakaman.

Ayah Rafa, Suwondo mengaku sudah mendapat informasi dari pihak RS soal kondisi kesehatan anaknya yang terus menurun. Hingga tengah malam tadi, Suwondo menerima kabar anaknya meninggal.

Diketahui, Rafa yang merupakan anak pertama Suwondo, semestinya saat ini sudah duduk di bangku Kelas 6 SD. Saat hari Rafa digigit ular weling pada Senin (16/6), keluarga tengah bersiap menghelat acara sunatan.

“Ya, rencana mau sunat, sudah persiapan. Sudah kurang lima hari, undangan sudah disebar,” ungkap Suwondo.

RSUD Kajen Diduga Salah Diagnosis

Luka Gigitan Ular Weling Samar

Rafa Meninggal Usai Digigit Ular Weling

RSUD Kajen melaporkan hasil pemeriksaan terhadap Rafa yang digigit ular weling. Pihak media sebelumnya telah melakukan anamnese, pemeriksaan fisik di titik-titik yang diduga gigit dan kemudian dilakukan pembersihan luka.

“Setelah dilakukan pemeriksaan ada luka samar satu titik luka samar itu di bagian kaki bagian kanan kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang laporan darah lengkap, darah rutin dan dilakukan observasi, pasien dilakukan observasi selama 2 jam di IGD,” kata Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto dalam keterangannya, Rabu (25/6).

Setelah dilakukan observasi, pihaknya melihat hasil laboratorium dalam batas normal. Pasien diperbolehkan pulang, tetapi sebelumnya pihak RSUD memberikan edukasi ke pihak keluarga terkait kondisi pasien.

“Dokter sudah memberikan penjelasan, sudah melakukan sesuai dengan prosedur, dan juga nakes yang lain juga sudah memberikan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada di kami,” ungkapnya.

Belakangan, Rafa kembali dirawat secara intensif di RSUP DR Kariadi, Semarang. Rafa saat itu tidak menunjukkan kondisi membaik dan tidak kunjung siuman.

“Dari dokter penanggung jawab di PICU (Pediatric Intensive Care Unit) menyebutkan kondisinya masih buruk, masih belum sadar,” kata pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, Rabu (17/7).

Beberapa setelahnya, Rafa mengembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (20/7) dini hari tadi. Rafa meninggal setelah sebulan dirawat di sejumlah rumah sakit.

Nggih, leres (betul), pasien R sudah dinyatakan meninggal tadi pagi jam 00.32 WIB. Menurut tim medis jaga malam,” kata Aditya dilansir infoJateng, Minggu (20/7).

Jenazah Rafa sudah dipulangkan ke rumahnya di Kecamatan Bojong pada Minggu (20/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Pihak keluarga sedang mempersiapkan proses pemakaman.

Ayah Rafa, Suwondo mengaku sudah mendapat informasi dari pihak RS soal kondisi kesehatan anaknya yang terus menurun. Hingga tengah malam tadi, Suwondo menerima kabar anaknya meninggal.

Diketahui, Rafa yang merupakan anak pertama Suwondo, semestinya saat ini sudah duduk di bangku Kelas 6 SD. Saat hari Rafa digigit ular weling pada Senin (16/6), keluarga tengah bersiap menghelat acara sunatan.

“Ya, rencana mau sunat, sudah persiapan. Sudah kurang lima hari, undangan sudah disebar,” ungkap Suwondo.

Luka Gigitan Ular Weling Samar

Rafa Meninggal Usai Digigit Ular Weling

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *