Air Mampet Sebulan Berujung Didemo Warga, PDAM Mamuju Ungkap Penyebabnya

Posted on

PDAM Tirta Manakarra di Kabupaten , Sulawesi Barat (Sulbar) buka suara soal protes warga yang mengeluhkan air mampet alias tidak mengalir selama sebulan. PDAM mengaku ada pipa rusak ditimpa longsor hingga pengerjaan jalan yang membuat suplai air terganggu ke rumah pelanggan.

“Sedikit terhambat suplai air, jadi saya sampaikan bahwa pada saat ini kami memperhatikan keluhan-keluhan yang ada di masyarakat,” ujar Kabag Teknik PDAM Tirta Manakarra Mamuju Arman kepada wartawan, Senin (19/5/2025).

Arman menjelaskan ada beberapa kendala yang menyebabkan suplai air terganggu. Seperti ada pipa rusak ditimpa longsor pada akhir Januari 2025, namun telah dilakukan upaya perbaikan.

“Kan di sana bukan hanya satu, ada 2 sumber air kita yang bermasalah pada saat itu (longsor), yang satu kita sudah upayakan, alhamdulillah daerah yang selama ini sejak terjadinya longsor, yaitu daerah utara, ada kurang lebih 2 bulan tidak teraliri, sekarang sudah teraliri,” terangnya.

Selain itu, lanjut Arman, saat ini ada pekerjaan pelebaran jalan di Kelurahan Simboro yang kadang membuat pipa PDAM rusak terkena alat berat. Akibatnya, suplai air ke rumah warga terganggu.

“Termasuk tantangannya sekarang ada penggalian, ada pelebaran jalan yang dilakukan pihak balai jalan, itu juga jadi kendala kami selama ini, karena di sana setiap hari ada penggalian,” sebutnya.

Namun Arman membantah jika air tidak mengalir ke rumah warga selama sebulan. Menurutnya, suplai air tetap mengalir ke sejumlah rumah namun tidak 24 jam.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan mobil tangki untuk membantu pelanggan mendapatkan air tanpa dipungut biaya. Pihaknya saat ini masih berupaya melakukan perbaikan di lokasi pipa rusak.

“Sekarang itu, yang paling banyak termasuk Tambayako Land ya (air mampet), belum sampai (sebulan air tidak ngalir di sana). Di titik tidak teraliri air, sebenarnya itu kadang-kadang ngalir, cuman maunya masyarakat itu 24 jam,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan mobil tangki untuk membantu pelanggan mendapatkan air tanpa dipungut biaya. Pihaknya saat ini masih berupaya melakukan perbaikan di lokasi pipa rusak.

“Jadi yang tidak teraliri kita suplai air tangki, dan itu biaya gratis,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, warga melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban sambil mencuci motor di Kantor PDAM Tirta Manakarra Mamuju, Senin (19/5) sekitar pukul 14.40 Wita. Mereka memprotes air tidak mengalir selama sebulan.

“Baru ini ada iuran, tapi air tidak mengalir. Kami tidak akan mempertanyakan jika air mengalir, ada sebulan bahkan lebih yang tidak mengalir, ada mengalir cuman beberapa rumah, jadi PDAM ini pilih kasih,” sebut orator saat demonstrasi.

Massa pun menolak audiensi dengan pihak manajemen PDAM dan akan mengirim surat ke DPRD Mamuju agar dilakukan hearing terkait layanan PDAM.

“Kami tidak mau audiensi, kami mau hearing dengan DPRD soal ini, kita diskusikan di sana,” kata orator.