Ortu Calon Siswa di Parepare Keluhkan Alamat Tak Terdeteksi Saat Daftar SPMB

Posted on

Sejumlah orang tua calon siswa di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadu ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP jalur domisili. Mereka mengeluhkan alamat rumahnya tidak terdeteksi saat melakukan pendaftaran.

Pantauan infoSulsel di Kantor Disdikbud Parepare, Selasa (17/6/2025), sejumlah ortu siswa tampak berdatangan di ruang panitia SPMB 2025. Mereka terlihat datang bersama anaknya dengan menenteng berkas.

Para orang tua tampak diberi nomor antrean untuk dipanggil satu per satu menyampaikan aduannya. Ada sebanyak 4 operator admin yang melayani para ortu murid.

Ortu murid terlihat duduk berjejeran dalam ruang Dikdas Sekretariat panitia SMPB. Sejumlah orang tua mengeluhkan tak bisa mendaftar gegara alamat rumahnya tidak masuk dalam sistem.

“Anak saya ini mau daftar di SMPN 1. Kalau di sistem ini tidak ada masuk alamat rumahku di Jalan Andi Mallarangeng, Kelurahan Ujung Bulu RW 6 RT 3. Di sistem cuma RT 01 dan 02,” keluh ortu siswa bernama Sardian kepada infoSulsel di lokasi.

Sardian mengaku heran alamat rumahnya tidak terdaftar dalam domisili untuk SMPN 1 Parepare. Padahal menurutnya, jarak rumah dari SMPN 1 itu cukup dekat.

“Dekat sekali dari rumah, kan masih satu kelurahan juga dengan SMP 1. Bisa jalan kaki itu anak-anak ke sekolah. Itu saya heran kenapa tidak masuk di sistem,” ungkapnya.

Dia sudah mengurus di pihak kelurahan dan Disdukcapil terkait masalah domisilinya. Ternyata, RT 3 yang menjadi alamat rumahnya sudah tidak terdata di kelurahan dan Disdukcapil.

“Ini tidak ada koordinasi dari kelurahan dan Disdukcapil. Di KK (kartu keluarga) saya itu RW 6 RT 3, ternyata sudah tidak ada itu RT 3. Sementara sekolah itu lihat alamat di KK,” ujarnya.

Sardian mengatakan pihak sekolah mengarahkan untuk melaporkan ke panitia SPMB di Disdikbud. Dia berharap anaknya bisa terdaftar di sekolah dekat dari alamat rumahnya.

“Jadi saya diminta ke dinas (pendidikan). Semoga nanti bisa ada solusi,” ujarnya.

Sementara itu, ortu siswa lainnya bernama Yuni mengeluhkan opsi peta yang ada dalam website SPMB. Peta alamatnya tidak terdata dalam website dan dialihkan ke alamat lain.

“Rumah saya itu di Jalan Abdul Rasyid tidak bisa daftar karena maps-nya (petanya) mengarahkan ke Jalan Mawar. Jadi tidak bisa lanjut daftar,” kata dia.

Yuni mengaku tidak bisa lama antre untuk pengaduan karena masih jam kerja. Dia sudah antre sekitar 1 jam lebih demi mendaftarkan anaknya ke sekolah

“Banyak sekali orang di dalam. Na masih masuk kantor ka ini. Nanti lagi dilanjutkan,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Parepare, Jumiati mengaku baru tahu soal aduan ortu siswa yang masuk terkait SPMB. Dia mengatakan pihak panitia segera melakukan perbaikan di sistem.

“Akan saya teruskan ke tim panitia dengan penyedia aplikasi dan pimpinan terkait. Saya komunikasi dulu dengan tim pak karena baru pagi tadi saya tahu ada demikian (aduan ortu murid),” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *