Mahasiswa bernama Palimbongan melaporkan oknum polisi bernama Iptu Jumrang ke Propam usai didorong hingga terjatuh dari pagar saat orasi di Polres Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma meminta agar mahasiswa tersebut memaafkan anggotanya.
Palimbongan dan massa yang tergabung dalam Ormas Laskar Merah Putih melakukan unjuk rasa di Polres Palopo, Rabu (21/5) sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu, Iptu Jumrang tiba-tiba datang dan mendorong Palimbongan hingga terjatuh dari pagar.
Palimbongan yang tidak terima perlakuan oknum polisi tersebut kemudian membuat laporan ke Propam Polres Palopo. Dia berharap oknum polisi tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Iya benar sudah saya laporkan, malam setelah didorong saya langsung melapor ke Propam Polres Palopo,” ujar Palimbongan yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Kecamatan Bastem (Hambastem) kepada infoSulsel, Jumat (24/5/2025).
“Saya didorong sama anggota polisi berbaju putih bernama Iptu Jumrang. Pihak kepolisian semestinya bertindak tegas atas peristiwa anarkis tersebut,” lanjutnya.
Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma membenarkan adanya laporan tersebut. Dedi mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut sesuai aturan perundang-undangan.
“Jadikan tadi mereka udah melapor ke Propam Polres kita akan tindak lanjuti dan periksa si Jumrang (oknum Polisi). Bagi pelanggar kalau terbukti akan kami tindak dengan tegas,” katanya.
Menurut Dedi, tindakan anggotanya itu karena spontanitas sebab orator berdiri di atas pagar Polres. Selain itu massa diduga tidak mengindahkan imbauan aparat.
“Jatuh kan karena mungkin refleks, karenakan naik di tembok Polres kan itukan. Mungkin harapannya dari yang bersangkutan Jumrang karena memang tidak mengindahkan, mungkin lepas kontrol ya didorong akhirnya jatuh,” bebernya.
Dedi pun berharap mahasiswa yang didorong memaafkan anggotanya meski telah membuat laporan. Dia akan mengupayakan mediasi dalam kasus ini.
“Kita akan tetap utamakan RJ (Restorative Justice) kan ada luka di tangannya. Korban nanti juga kita panggil kalau bisa didamaikan,” imbuhnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Massa melakukan unjuk rasa dengan menuntut keseriusan Polres Palopo menangani kasus dugaan penyimpangan anggaran di PDAM Palopo. Mereka memulai aksi unjuk rasa dengan orasi dan membentangkan spanduk.
Palimbongan yang menjadi salah satu orator dalam aksi tersebut berdiri di atas pagar Polres Palopo untuk menyampaikan aspirasi. Tak berselang lama, Iptu Jumrang datang dan langsung mendorong Palimbongan hingga terjatuh dan membentur lampu pagar.
Setelah itu, sempat terjadi aksi saling tantang dan dorong antar demonstran dan polisi. Namun ketegangan pada akhirnya mereda dan massa aksi kembali melanjutkan orasinya.
“Kami ke sini datang ingin menyampaikan aspirasi kami, kami datang dengan baik, polisi Polres Palopo secara tiba-tiba memperlihatkan aksi premanismenya,” ujar orator.
Orator menyebut, anarkisme yang dilakukan oknum anggota Polres Palopo adalah bentuk ketidak bebasan berekspresi di Kota Palopo. Menurutnya, penyampaian aspirasi adalah sesuatu yang dilindungi hukum.
“Bapak itu digaji oleh negara, dibayar juga oleh negara. Kalian tidak punya hati, kalian selalu bilang jangan main hakim sendiri, malah kalian yang mempertontonkan,” teriaknya.