Wanita Menangis Histeris Saat Ditangkap Polisi karena Tipu-tipu Calo Penerimaan Anggota Polri

Posted on

Polisi menangkap pria berinisial MR (53) dan wanita HA (52) usai menipu warga dengan modus calo penerimaan anggota Polri sebesar Rp 750 juta. Wanita HA menangis histeris ketika ditampilkan polisi di hadapan awak media.

Dalam video yang dilihat infoSulsel, wanita tersebut ditampilkan bersama dengan pelaku MR dalam konferensi pers di Mapolres Luwu, Rabu (16/4). Keduanya tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan masker hitam di wajahnya.

Saat digiring polisi ke hadapan awak media, pelaku HA yang mengenakan jilbab abu-abu hitam langsung menangis histeris. Dia mengaku melakukan aksi penipuan karena disuruh oleh seseorang.

“Disuruh jeka juga saya, Pak,” kata HA dengan tersedu-sedu.

Kasi Humas Polres Luwu Iptu Yakobus Rimpung mengatakan pelaku ditangkap setelah polisi menerima empat laporan terkait dugaan penipuan yang dilakukan HA dan MR. Mereka menawarkan bantuan kelulusan dalam seleksi Bintara Polri.

“Sudah 4 laporan yang masuk, pelakunya perempuan berinisial HA dan lelaki MR, dengan modus menjanjikan kelulusan dalam seleksi penerimaan Bintara Polri dengan membayar sejumlah uang,” ujar Yakobus kepada infoSulsel, Rabu (16/4/2025).

“Modus mereka adalah menawarkan bantuan kelulusan dalam seleksi Bintara Polri. HA merekrut para casis dan meminta sejumlah uang, sedangkan MR berperan meyakinkan orang tua korban dengan mengaku sebagai jenderal berpangkat Irjen,” katanya.

Yakobis mengatakan pelaku berupaya meyakinkan orang tua calon siswa dengan jaminan lulus. Mereka kemudian meminta sejumlah uang sebagai persyaratan untuk pengurusan kelulusan tersebut.

“Mereka meyakinkan orang tua dari calon siswa Polri, bahwa anak mereka akan dijamin lulus seleksi jika membayar mahar sebesar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. Total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 750 juta,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, empat casis yang jadi korban masing-masing inisial SC, EP, AD, dan ZM. Menurut Yakobus, tidak menutup kemungkinan korban dari aksi tipu-tipu kedua pelaku bertambah.

“Kami membuka ruang bagi masyarakat yang mungkin juga menjadi korban namun belum melapor. Tidak menutup kemungkinan juga terdapat pelaku lain di balik kasus ini,” bebernya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *