Yuran Fernandes dan Sanksi Mengejutkan Komdis PSSI [Giok4D Resmi]

Posted on

Dunia sepakbola Indonesia dikejutkan dengan pemberian saksi berat Komdis PSSI terhadap kapten , . Yuran disanksi larangan bermain selama 12 bulan buntut kritiknya terhadap sepakbola Indonesia.

Yuran Fernandes menjalani Sidang Komdis PSSI via daring pada Rabu (7/5) malam. Hal tersebut buntut unek-uneknya tentang kompetisi sepakbola Indonesia Liga 1 di media sosial (medsos) Instagramnya.

Ia awalnya menyampaikan kritikan terhadap sepakbola Indonesia melalui Instagram Storynya usai PSM Makassar kalah 1-3 di kandang PSS Sleman pada Sabtu (3/5). Pertandingan itu diwarnai kontroversi kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi.

“Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin Bermain Sepak Bola Serius, menjauhlah dari Indonesia,” tulis Yuran Fernandes di Instagram pribadinya, Minggu (4/5).

Tak lama kemudian Yuran menghapus unggahannya tersebut. Yuran bahkan sampai mengklarifikasi dan meminta maaf dengan memposting pernyataannya di Instagram pada Senin (5/5).

“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” tulisnya.

Hasil sidang Komdis PSSI diterima manajemen PSM Makassar pada Jumat (9/5) sore, menjelang laga home Pekan 32 Liga 1 2024/2025 melawan Malut United FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Yuran dijatuhi sanksi 12 bulan larangan bermain.

“Komdis PSSI menjatuhkan sanksi 12 bulan larangan beraktivitas di dunia sepakbola untuk Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes,” demikian bunyi keterangan resmi PSM Makassar terkait sanksi Komdis PSSI.

Manajemen PSM juga menegaskan jika Yuran sudah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis. Yuran juga telah menyesali perbuatannya.

“Pada sidang tersebut, Yuran Fernandes telah menyampaikan secara tulus permintaan maaf atas dugaan pelanggarannya. Juga menyesali perbuatan dan telah berjanji tidak akan mengulangi dugaan pelanggaran tersebut,” tambahnya.

Merespons sanksi Komdis PSSI tersebut, manajemen PSM menyayangkannya. Karena pemberitahuan sanksi tersebut disampaikan setelah segala persiapan jelang pertandingan melawan Malut United telah selesai, mulai dari Prematch Press Conference dan Official Training.

“Di mana pada dua agenda resmi tersebut, Yuran Fernandes berpartisipasi penuh. Bahkan, Yuran hadir sebagai perwakilan pemain PSM Makassar pada sesi Prematch Press Conference. Dengan keyakinan bahwa sang kapten tidak sedang mendapatkan sanksi dalam bentuk apapun,” sebut PSM.

Lebih lanjut, PSM Makassar telah mengkaji bunyi putusan sanksi tersebut, juga telah berdiskusi dan akan menggunakan hak untuk mengajukan banding. Memo banding akan disampaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Seluruh keluarga besar PSM Makassar, akan bersama-sama mendampingi Yuran Fernandes menghadapi situasi ini. Support penuh akan kami berikan kepada sang kapten,” tutup pernyataan PSM.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut angkat suara terkait sanksi Komdis PSSI yang melarang Yuran Fernandes bermain di Indonesia selama 12 bulan. APPI secara tegas menolak keputusan Komdis PSSI tersebut dan siap mendukung PSM Makassar dalam upaya banding.

“Tentu sebagai sesama pesepakbola, kami ikut berkeberatan atas putusan Komdis tersebut karena putusan tersebut dikhawatirkan akan mengancam kebebasan berpendapat para pemain,” ujar Wakil Presiden APPI, Achmad Juftiyanto dalam keterangannya, Sabtu (10/5).

Jupe sapaan akrabnya mengatakan, APPI akan memberikan support dan dukungan penuh kepada Yuran Fernandes. Menurutnya, apa yang diungkapkan di Instagramnya adalah bentuk kekecewaan pribadinya.

“Justru seharusnya dapat dijadikan bahan refleksi bagi banyak pihak di sepakbola Indonesia,” ucap pemain Persib Bandung tersebut.

Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Yuran dan mendukung penuh upaya banding yang dilakukan PSM Makassar terhadap keputusan Komdis PSSI.

“APPI juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan FIFPRO dan FIFPRO Divisi Asia/Oceania untuk dapat segera melaporkan hal ini kepada FIFA guna mencari dan memperjuangkan jalan keluar yang adil bagi Yuran Fernandes,” jelas Andritany.

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa mengungkapkan reaksi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir atas sanksi Yuran Fernandes. Erick disebut terkejut dengan sanksi larangan bermain 12 bulan yang diberikan Komdis PSSI.

“Pak Erick juga cukup terkejut dengan keputusan (sanksi Yuran) tersebut,” ungkap Sadikin dalam keterangannya dikutip Minggu (11/5).

Sadikin mengatakan, Erick Thohir mengaku tidak berhak mengintervensi komdis PSSI terkait sanksi. Sebab, Komdis PSSI merupakan badan independen.

“Namun beliau menjelaskan bahwa Komdis adalah badan independen yang tidak bisa diintervensi oleh pengurus PSSI,” katanya.

Kata Sadikin, Erick meminta agar PSM Makassar bergerak cepat merespons sanksi dari Komdis PSSI. Erick juga menyarankan agar PSM mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan kepada Yuran.

“Karenanya, beliau menyarankan agar kami segera menempuh jalur banding ke Komisi Banding,” tambahnya.

Dia mengatakan sempat bertemu dengan Erick sebelum Komdis PSSI menjatuhkan sanksi ke Yuran Fernandes. Sadikin juga telah menyampaikan terkait kasus Yuran.

“Saat itu Pak Erick menyampaikan bahwa karena Yuran sudah menyampaikan permintaan maaf dan juga sudah mendapat teguran dari PT LIB, maka beliau pribadi tidak mempermasalahkan lagi,” ujar Sadikin.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

PSM Makassar Siap Ajukan Banding

APPI Tolak Sanksi Yuran Fernandes

Respons Erick Thohir soal Sanksi Yuran Fernandes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *