Komdis PSSI Larang Kapten PSM Yuran Fernandes Main 12 Bulan di Indonesia

Posted on

Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada kapten PSM Makassar Yuran Fernandes berupa larangan bermain selama 12 bulan di sepakbola Indonesia. Sanksi tersebut buntut kritikan Yuran terkait sepakbola Indonesia di media sosial Instagramnya.

“Komdis PSSI menjatuhkan sanksi 12 bulan larangan beraktivitas di dunia sepakbola untuk Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes,” bunyi keterangan resmi PSM Makassar.

Pemberitahuan sanksi tersebut diterima manajemen PSM Makassar, Jumat (9/5) sore, jelang laga home Pekan 32 Liga 1 2024/2025 melawan Malut United FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare.

“Pada sidang tersebut, Yuran Fernandes telah menyampaikan secara tulus permintaan maaf atas dugaan pelanggarannya. Juga menyesali perbuatan dan telah berjanji tidak akan mengulangi dugaan pelanggaran tersebut,” tambahnya.

Merespons sanksi Komdis PSSI tersebut, manajemen PSM menyayangkannya. Karena pemberitahuan sanksi tersebut disampaikan setelah segala persiapan jelang pertandingan melawan Malut United telah selesai, mulai dari Prematch Press Conference dan Official Training.

“Dimana pada dua agenda resmi tersebut, Yuran Fernandes berpartisipasi penuh. Bahkan, Yuran hadir sebagai perwakilan pemain PSM Makassar pada sesi Prematch Press Conference. Dengan keyakinan bahwa sang kapten tidak sedang mendapatkan sanksi dalam bentuk apapun,” sebut PSM.

Lebih lanjut, PSM Makassar telah mengkaji bunyi putusan sanksi tersebut, juga telah berdiskusi dan akan menggunakan hak untuk mengajukan banding. Memo banding akan disampaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

“Seluruh keluarga besar PSM Makassar, akan bersama-sama mendampingi Yuran Fernandes menghadapi situasi ini. Support penuh akan kami berikan kepada sang kapten,” tutup pernyataan PSM.

Sebelumnya diberitakan, Yuran Fernandes harus menjalin Sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI via daring pada Rabu (7/5/2025) malam. Hal tersebut buntut unek-uneknya tentang kompetisi sepakbola Indonesia Liga 1 di media sosial (medsos) Instagramnya.

Yuran awalnya menyampaikan kritikan terhadap sepakbola Indonesia melalui Instagram Storynya usai PSM Makassar kalah 1-3 di kandang PSS Sleman pada Sabtu (3/5). Pertandingan itu diwarnai kontroversi kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi.

“Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin Bermain Sepak Bola Serius, menjauhlah dari Indonesia,” tulis Yuran Fernandes di Instagram story pribadinya, Minggu (4/5).

Tak lama kemudian Yuran menghapus unggahannya tersebut. Yuran bahan sampai mengklarifikasi dan meminta maaf dengan memposting pernyataannya di Instagram, pada Senin (5/5).

“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” tulisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *