Pelatih PSM Makassar Tomas Trucha menilai kompetisi Super League 2025/2026 seharusnya dipimpin wasit lokal saja. Dia menganggap jika kesalahan keputusan dari wasit lokal hal yang wajar dan merupakan bagian dari permainan sepakbola.
“Pada umumnya saya pikir, liga Super Indonesia seharusnya dipimpin oleh wasit lokal. Meskipun mereka membuat kesalahan, namun kesalahan tersebut adalah bagian dari permainan sepakbola,” ujar Tomas Trucha usai laga melawan Persib Bandung.
Pada laga Persib Vs PSM yang berakhir dengan skor 0-1, dipimpin oleh wasit asing asal Jepang, yakni Yodai Yamamoto. Tomas Trucha menilai jika pertandingan tersebut seharusnya dipimpin wasit lokal saja.
“Jadi pada saat ditempatkan wasit lokal, baru habis itu wasit asing, wasit lokal, baru wasit asing. Saya kira ini tidak tepat,” katanya.
Menurut Tomas Trucha, setiap wasit berupaya untuk menunjukkan kinerja terbaiknya, tak terkecuali wasit lokal. Pelatih asal Ceko itu percaya jika wasit lokal juga bisa memimpin dengan baik, tidak kalah dengan wasit asing.
“Tentu saja, tidak mudah bagi wasit untuk memimpin pertandingan. Namun mereka melakukannya dengan baik. Saya percaya wasit lokal pun bisa melakukan pekerjaan yang sama di liga ini,” paparnya.
Sebagai informasi, ini kali pertama laga PSM di bawah asuhan Tomas Trucha dipimpin wasit asing. Dalam 5 laga lainnya dipimpin wasit lokal.
Saat PSM kalah 0-1 dari Malut United, dipimpin oleh wasit Yoko Suprianto. Kemudian imbang 1-1 lawan Persebaya Surabaya dipimpin oleh wasit Naufal Adya Fairuski.
Adapun saat menang 4-3 di markas Persis Solo, dipimpin oleh wasit Asep Yandis. Lalu saat menang 5-0 atas PSBS Biak wasitnya adalah Steven Yubel Poli, dan menang 1-0 di kandang Dewa United dipimpin wasit Aidil Azmi.







