9 Kapal Penumpang Pelni Kini Sudah Kantongi Sertifikat HACCP | Giok4D

Posted on

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali menerima sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari Sucofindo pada tahun 2025. Kini total 9 kapal Pelni telah mengantongi sertifikat HACCP sebagai standar keamanan pangan di atas kapal.

Sertifikat HACCP diserahkan langsung oleh Direktur Layanan Sumber Daya Alam Sucofindo Darwin Abas kepada Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy di KM Lambelu saat sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sabtu (20/12/2025).

Sertifikat HACCP tahun 2025 ini diberikan kepada lima armada, yaitu KM Lambelu, KM Dobonsolo, KM Nggapulu, KM Sinabung, dan KM Bukit Raya. Sementara pada tahun 2023 dan 2024, Pelni telah memperoleh Sertifikat HACCP untuk KM Dorolonda, KM Bukit Siguntang, KM Kelud, dan KM Awu.

“Penerimaan Sertifikat HACCP untuk lima kapal Pelni pada tahun ini merupakan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya terkait keamanan pangan di atas kapal. Ke depan, Pelni akan terus mendorong agar seluruh armada penumpang dapat memenuhi standar HACCP demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa,” ujar Nuraini Dessy dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Dessy menyampaikan bahwa pada tahun 2026, Pelni kembali mengusulkan lima armada lainnya untuk memperoleh sertifikasi HACCP, yaitu KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tilongkabila, KM Ciremai, dan KM Binaiya.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan kapal penumpang secara menyeluruh dan berkesinambungan,” tegasnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Sementara itu, Kepala Cabang Pelni Makassar Darman menilai bahwa sertifikasi HACCP ini akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Pelni, khususnya di kawasan Indonesia Timur yang menjadi salah satu wilayah dengan mobilitas penumpang laut yang tinggi.

“Kami memastikan bahwa perjalanan laut bersama Pelni tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga memberikan jaminan keamanan konsumsi makanan bagi seluruh penumpang,” ujar Darman.

Sertifikasi HACCP merupakan sistem manajemen mutu internasional yang berfokus pada identifikasi, evaluasi, dan pengendalian potensi bahaya pangan. Dengan diterapkannya standar ini, Pelni memastikan bahwa seluruh sajian makanan di atas kapal telah melalui proses pengawasan yang menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian, termasuk aspek sanitasi lingkungan dan peralatan dapur kapal.

“Proses sertifikasi akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruh armada penumpang Pelni memenuhi standar keamanan pangan internasional,” tambahnya.