Lantamal VI Makassar mengapresiasi kinerja Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) yang telah menyerap 5585,685 ton gabah petani. Lantamal Makassar kini mendorong Bulog untuk lebih maksimal dalam menyerap komoditas kedelai.
Hal itu diungkapkan oleh Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Wahyudi saat berkunjung ke kantor Perum Bulog Kanwil Sulselbar, Senin (5/5). Dia awalnya menyampaikan aksi Bulog Sulselbar menyerap 585.685 ton gabah petani sebagai langkah penting dalam program ketahanan dan swasembada pangan.
“Saya lihat langsung bagaimana kinerja Bulog di Sulsel yang sangat baik. Target yang diberikan bahkan sudah terlampaui. Ini menunjukkan sinergi dan dedikasi luar biasa dari seluruh tim,” kata Brigjen Wahyudi dalam keterangannya.
Lebih lanjut Wahyudi menyinggung soal pentingnya regulasi baru terkait penyerapan komoditas kedelai. Menurutnya, regulasi baru diperlukan agar Bulog dapat lebih optimal mengakomodir penyerapan kedelai, termasuk dalam pengelolaan dan distribusinya.
“Kami juga membahas kedelai, yang ke depan perlu payung hukum yang jelas agar Bulog bisa lebih leluasa dalam mengelolanya,” ucap Brigjen Wahyudi.
Brigjen Wahyudi pun memastikan TNI AL siap berkolaborasi dengan Bulog. Pihaknya bisa memberikan dukungan dalam penyediaan fasilitas pergudangan guna menampung hasil pengadaan pangan yang meningkat.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi mengatakan realisasi penyerapan gabah tembus 585.685 ton hingga 5 Mei 2025. Menurutnya, angka tersebut telah jauh di atas target sebesar 543.972 ton atau 107,7%.
Jika dikonversi dalam bentuk beras, capaiannya 362.667 ton atau 64%, dengan sisa target yang masih perlu dikejar sebesar 203.955. Fahrurozi juga menegaskan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang saat ini ditetapkan sebesar Rp 6.500/kg.
Dia memastikan tidak hanya Bulog saja yang diwajibkan membeli gabah di harga HPP. Hal ini juga berlaku untuk pihak swasta. ketahanan pangan