6 Fakta Rombongan Kapolda Papua Tengah Ditembak KKB Berujung 4 Polisi Luka

Posted on

Rombongan mobil Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya di Kabupaten . Serangan pelaku mengakibatkan empat polisi yang berada dalam satu mobil mengalami luka-luka.

Penembakan terhadap rombongan Kapolda Papua Tengah merupakan rangkaian dari serangan KKB terhadap warga sipil sebelumnya. Teror KKB itu terjadi dalam sehari di wilayah Distrik Nabire Barat, Jumat (17/10/2025).

Dirangkum infocom, berikut 6 fakta rombongan Kapolda Papua Tengah ditembak KKB hingga empat polisi luka-luka di Nabire:

KKB pimpinan Aibon Kogoya awalnya menyerang warga sipil di Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Jumat (17/10) sekitar pukul 10.00 WIT. Pelaku menyasar kendaraan yang melintas di lokasi.

“Insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka tembak serta luka lecet,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Jumat (17/10).

Korban meninggal teridentifikasi bernama Masturiyadi (50). Sementara empat korban luka, yakni Yance Makai (38), Aser Kegou (45), Martinus Makai (42) dan Ari.

“Berdasarkan hasil investigasi awal, aksi penembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya, yang menargetkan kendaraan warga yang melintas di jalur tersebut,” jelasnya.

Penembakan terhadap warga sipil itu direspons Polres Nabire dan Satgas Operasi Damai Cartenz untuk melakukan evakuasi. Aparat lalu menggelar konsolidasi di Polsek Topo yang dihadiri Kapolda Papua Tengah dan Dandim 1705/Nabire Letkol Inf Marudut Simbolon.

Setelah memberikan arahan, Kapolda Papua Tengah memimpin rombongan untuk melakukan pengecekan ke TKP penembakan warga sipil. Dandim 1705/Nabire juga ikut dalam pengecekan ke lokasi penembakan di KM 17 hingga KM 18.

Dalam perjalanan sebelum tiba di lokasi, KKB menembak iring-iringan mobil pada Jumat (17/10) sekitar pukul 14.20 WIT. Mobil yang berada paling belakang terkena tembakan pelaku.

“Pada saat itulah KKB sanggong (menyerang) kita di situ, mobil paling belakang (terkena tembakan),” ungkap Kapolres Nabire AKBP Samuel Taritatu kepada infocom, Minggu (19/10).

Penembakan KKB mengakibatkan empat polisi luka-luka. Salah satu korban merupakan Kasat Narkoba Polres Nabire AKP Hardiman Sirait.

“Salah satunya Pak Kasat Narkoba kena serpihan peluru di kepala bagian kanan dan juga dua anggota juga kena serpihan di belakang kepala, dan satu kena di bahu sebelah kiri,” ucap Samuel.

Selain mobil yang ditumpangi empat polisi, mobil milik TNI juga rusak terkena tembakan. Namun Samuel memastikan tidak ada korban luka dari pihak TNI.

“Itu hanya dua kendaraan (terkena tembakan), kendaraan pertama mobil dinas Koramil Kodim 1705/Nabire. Terus satu lagi mobil yang ditumpangi anggota Avanza hitam yang pecah kacanya di depan,” ucapnya.

Keempat polisi yang menjadi korban penembakan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Personel yang terkena serpihan proyektil sudah siuman setelah menjalani operasi.

“Kasat Narkoba yang kena serpihan di kepala bagian kanan sudah diambil tindakan, serpihannya sudah dikeluarkan, sudah siuman kemarin siang. Kemudian untuk 2 anggota yang juga kena serpihan sudah dikeluarkan serpihannya,” bebernya.

Namun ada satu personel yang dinilai masih membutuhkan penanganan lebih lanjut. Polisi itu rencananya akan dirujuk menjalani operasi lanjutan di Jayapura, Papua.

“Tinggal satu yang kemungkinan kita akan rujuk ke Jayapura, karena proyektilnya sebagian sudah berhasil dikeluarkan, sebagian masih bersarang di tulang bahu sebelah kiri,” jelas Samuel.

Samuel mengaku aparat tidak langsung melakukan pengejaran terhadap KKB yang masuk ke dalam hutan. Pihaknya mempertimbangkan lokasi KKB melarikan diri ternyata ditempati warga sipil untuk berladang.

“Itu posisinya (TKP penembakan) hutan kiri-kanan jalan. Jadi memang kita agak kesulitan untuk mengejar mereka karena di dalam hutan, masyarakat juga bercocok tanam, artinya mereka berkebun, berladang,” tuturnya.

Jika aparat mengejar pelaku, maka berpotensi terjadi kontak tembak yang bisa mengancam keselamatan warga. Aparat pun menahan diri dan memprioritaskan evakuasi terhadap korban sembari melakukan sterilisasi.

“Apabila kita melakukan pengejaran dan mereka (KKB) memaksa kita harus kontak tembak, ya kita antisipasi jangan sampai ada korban dari masyarakat yang tidak tahu apa-apa,” imbuh Samuel.

Penyerangan KKB sempat membuat ratusan warga di sekitar TKP terpaksa dievakuasi ke Polres Nabire. Mereka baru kembali ke kediaman masing-masing secara bertahap setelah situasi dianggap aman.

“Mereka semua ke Polres Nabire dulu terus kita hubungi kepala sukunya, ada yang sudah dijemput, sampai Minggu pagi (19/10) sudah tidak ada lagi, sudah kembali ke kediaman masing-masing,” ucap Samuel.

Samuel mengklaim situasi di Nabire sudah kondusif. Kendati begitu, pihaknya tetap menyiagakan personel melakukan patroli untuk penyisiran atau sterilisasi di jalanan.

“Saat ini strategi kita melakukan penyisiran jalan saja, patroli sterilisasi jalan. Apabila memang ada kontak tembak, ya kami otomatis mengambil tindakan,” pungkasnya.

1. KKB Mulanya Tembak Warga Sipil

2. Rombongan Kapolda Ditembak di Jalan

3. Kasat Narkoba Polres Nabire Luka

4. Kondisi 4 Polisi Korban Penembakan

5. Polisi Sulit Buru Pelaku Penembakan

6. Warga Sempat Dievakuasi ke Polres Nabire

Keempat polisi yang menjadi korban penembakan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Personel yang terkena serpihan proyektil sudah siuman setelah menjalani operasi.

“Kasat Narkoba yang kena serpihan di kepala bagian kanan sudah diambil tindakan, serpihannya sudah dikeluarkan, sudah siuman kemarin siang. Kemudian untuk 2 anggota yang juga kena serpihan sudah dikeluarkan serpihannya,” bebernya.

Namun ada satu personel yang dinilai masih membutuhkan penanganan lebih lanjut. Polisi itu rencananya akan dirujuk menjalani operasi lanjutan di Jayapura, Papua.

“Tinggal satu yang kemungkinan kita akan rujuk ke Jayapura, karena proyektilnya sebagian sudah berhasil dikeluarkan, sebagian masih bersarang di tulang bahu sebelah kiri,” jelas Samuel.

Samuel mengaku aparat tidak langsung melakukan pengejaran terhadap KKB yang masuk ke dalam hutan. Pihaknya mempertimbangkan lokasi KKB melarikan diri ternyata ditempati warga sipil untuk berladang.

“Itu posisinya (TKP penembakan) hutan kiri-kanan jalan. Jadi memang kita agak kesulitan untuk mengejar mereka karena di dalam hutan, masyarakat juga bercocok tanam, artinya mereka berkebun, berladang,” tuturnya.

Jika aparat mengejar pelaku, maka berpotensi terjadi kontak tembak yang bisa mengancam keselamatan warga. Aparat pun menahan diri dan memprioritaskan evakuasi terhadap korban sembari melakukan sterilisasi.

“Apabila kita melakukan pengejaran dan mereka (KKB) memaksa kita harus kontak tembak, ya kita antisipasi jangan sampai ada korban dari masyarakat yang tidak tahu apa-apa,” imbuh Samuel.

Penyerangan KKB sempat membuat ratusan warga di sekitar TKP terpaksa dievakuasi ke Polres Nabire. Mereka baru kembali ke kediaman masing-masing secara bertahap setelah situasi dianggap aman.

“Mereka semua ke Polres Nabire dulu terus kita hubungi kepala sukunya, ada yang sudah dijemput, sampai Minggu pagi (19/10) sudah tidak ada lagi, sudah kembali ke kediaman masing-masing,” ucap Samuel.

Samuel mengklaim situasi di Nabire sudah kondusif. Kendati begitu, pihaknya tetap menyiagakan personel melakukan patroli untuk penyisiran atau sterilisasi di jalanan.

“Saat ini strategi kita melakukan penyisiran jalan saja, patroli sterilisasi jalan. Apabila memang ada kontak tembak, ya kami otomatis mengambil tindakan,” pungkasnya.

4. Kondisi 4 Polisi Korban Penembakan

5. Polisi Sulit Buru Pelaku Penembakan

6. Warga Sempat Dievakuasi ke Polres Nabire

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *