Renungan Harian Katolik Rabu, 30 April: Santo Pius Kelima, Paus Umat

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Rabu, 30 April 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Pada masa Oktaf Paskah ini, umat Katolik dapat memanfaatkan doa berikut sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur 34: 2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Yohanes 3: 16-21; dan Wahyu 2: 12-29.

Simak, yuk!

Di bawah ini ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Pius V.

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.

Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.

Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:

“Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.”

Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.

Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan,

Katanya: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya.”

Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu.

Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.”

Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.

(34-3) Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

(34-4) Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!

(34-5) Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

(34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

(34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

(34-8) Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

(34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

(34-10) Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak.

Tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.

Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.

Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.

Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa.

Dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk?sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku?

Dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

Antonius Ghislieri, yang kelak dikenal sebagai Paus Pius V (1566-1572), lahir di desa Bosko dekat Milano pada tahun 1504 dari keluarga miskin. Demi membantu orangtuanya, ia bekerja menggembalakan domba sebelum akhirnya bersekolah berkat bantuan seorang dermawan di bawah bimbingan imam-imam Dominikan.

Kemudian, Antonius masuk biara Dominikan dan dikenal sebagai biarawan yang pandai, bijaksana, serta sangat taat pada aturan ordo. Ia menjunjung tinggi nilai kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan pada pimpinan biara.

Kariernya berkembang pesat hingga menjadi mahaguru filsafat dan teologi, lalu pada usia 52 tahun ia ditahbiskan sebagai Uskup dan setahun kemudian diangkat menjadi Kardinal. Setelah Paus Pius IV wafat pada 1565, Antonius terpilih menjadi Paus lewat konklaf yang alot atas rekomendasi Karolus Borromeus.

Kabar terpilihnya Antonius disambut sukacita umat Katolik, sebab gereja memiliki pemimpin baru yang saleh dan suci. Ia pun menghadapi berbagai tantangan besar dalam menjalankan kepemimpinannya.

Sebagai Paus, ia bertekad melaksanakan keputusan-keputusan Konsili Trente dan berhasil mengatasi banyak persoalan gereja. Meskipun menjadi pemimpin tertinggi, ia tetap hidup sederhana dan menjadikan doa sebagai kekuatan utama.

Paus Pius V tidur di atas jerami kasar dan setiap hari merenungkan penderitaan Kristus sambil berdoa rosario. Berkat doa rosario umat Katolik di seluruh dunia, umat Kristen meraih kemenangan atas angkatan laut Turki di Lepanto.

Selama masa kepemimpinannya, ia menyederhanakan kehidupan istana Vatikan, membaharui kehidupan ordo-ordo, memberantas korupsi, dan memerintahkan pendirian seminari di setiap keuskupan. Semua programnya berjalan sukses hingga akhirnya ia wafat pada 1 Mei 1572, setelah enam tahun memimpin Gereja Katolik.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu, 30 April 2025

Kisah Para Rasul 5: 17-26

Mazmur 34: 2-3, 4-5, 6-7, 8-9

Yohanes 3: 16-21

Wahyu 2: 12-29

Santa Pius V, Paus Umat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *