Aksi Tak Terpuji Anak Kepala SMK di Polman Bully-Aniaya Teman Sekelas

Posted on

Siswi SMK Balanipa berinisial RA (16) di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), tega membully dan menganiaya teman kelasnya inisial SA (16) hanya karena persoalan sepele. Ironis, sebab pelaku merupakan anak Kepala SMK Balanipa, Rasjuddin.

Aksi perundungan yang disertai kekerasan itu terjadi di SMK Balanipa, Kecamatan Balanipa, Polman pada Jumat (10/10/2025). Perbuatan tak terpuji RA itu terungkap setelah videonya viral di media sosial, Selasa (14/10).

Dalam video beredar tampak korban yang sedang duduk di depan kelas didatangi pelaku RA yang memakai seragam pramuka. Saat itu, RA bersama satu temannya yang mengenakan baju kaos lengan panjang warna hitam.

Ketegangan mulai terjadi ketika RA menyebut korban dengan ucapan tidak pantas. Korban mencoba protes yang membuat RA emosi dan langsung memukul hingga menendang korban berulang kali.

Korban yang menangis sempat berupaya menjauhi pelaku dengan bergerak menuju kelas. Namun pelaku menyusul lalu kembali melakukan pemukulan meski sempat dihalau siswi lainnya.

Kapolsek Tinambung Iptu M Azharil Naufal mengatakan perundungan itu dipicu persoalan sepele. Pelaku diduga kesal gegara korban yang saat itu bertugas membersihkan tidak segera membuang sampah.

“Sebenarnya sepele, masalah buang sampah saja, dianggap si korban tidak mau buang sampah. Karena lagi jadwal piket kenapa tidak mau buang sampah,” kata Azharil kepada wartawan, Rabu (15/10).

Azharil menuturkan korban sebenarnya tidak menolak melaksanakan tugas untuk membuang sampah. Saat itu korban sedang menunggu temannya untuk bersama-sama mengangkat sampah dalam tong.

“Intinya sampah itu sudah terkumpul tinggal diangkat, cuman mungkin entah karena tongnya terlalu besar jadi akhirnya dia (korban) bilang nanti, nunggu teman biar bareng,” ungkapnya.

Setelah video perundungan itu viral, Kepala SMK Balanipa, Rasjuddin mendatangi rumah orang tua korban. Selain untuk memberikan klarifikasi, Rasjuddin juga menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan tak terpuji anaknya.

“(Kepala sekolah datangi korban untuk meminta maaf) Kalau itu sudah, bahkan kemarin katanya setelah ketahuan ada viral langsung malamnya keluarga pelaku inisial RA itu langsung ke rumah korban,” ujar Azharil.

Hanya saja kata Azharil, pihak keluarga korban belum memberi keputusan. Keluarga korban masih bertimbang terkait penyelesaian masalah ini.

“Untuk pihak korban kami sudah datangi, sampai saat ini mereka masih menimbang-nimbang bersama keluarga besarnya untuk mau dibawa ke mana arahnya (masalah),” terangnya.

Azharil mengaku menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada kedua belah pihak. Dia siap melayani jika korban hendak melanjutkan masalah ini ke proses hukum atau dilakukan mediasi.

“Kita polri sudah hadir untuk upaya klarifikasi kedua belah pihak, selanjutnya kami serahkan kepada kedua belah pihak. Kalau mau ditempuh jalur hukum atau mediasi kita siap melayani,” pungkasnya.

Sementara Wali Kelas XI SMK Balanipa, Rabia menyebut pihak korban telah menerima permintaan maaf Kepsek Rasjuddin selaku orang tua pelaku RA. Dia mengaku hadir menyaksikan saat Rasjuddin memberikan klarifikasi.

“(Keluarga korban menerima klarifikasi dan permintaan maaf kepala sekolah) Menerima, saya sendiri yang ada di lokasi semalam,” tuturnya.

Rabia berharap korban tidak trauma atas perundungan yang dialaminya. Teman kelas korban yang lain juga berdatangan ke rumah SA untuk memberikan dukungan semangat.

“Sekarang saya masih di rumah korban. Tadi saya bawa teman kelas korban datang lihat si korban untuk mensupport agar tidak trauma,” jelasnya.

Kepala SMK Balanipa Rasjuddin telah menjatuhkan sanksi berat kepada anaknya. Dia disebut mengeluarkan anaknya itu dari sekolah.

“(Sudah diberi sanksi) Sudah, yang pelaku RA dikeluarkan dari sekolah,” kata Rabia.

Dia mengungkapkan, keputusan mengeluarkan RA dari sekolah atas permintaan keluarga korban. Dia menyebut pihak SMK Balanipa juga memberhentikan siswa lain inisial SC (16) yang ikut bersama pelaku RA membully korban.

“(Pertimbangan sanksi pemberhentian) Karena permintaan orang tua korban.(SA) Dikeluarkan juga, karena di situ dia yang tersorot ikut menunjuk-nunjuk korban,” ujarnya.

Kepala SMK Balanipa Minta Maaf

Kepsek Keluarkan Anak dari Sekolah

Sementara Wali Kelas XI SMK Balanipa, Rabia menyebut pihak korban telah menerima permintaan maaf Kepsek Rasjuddin selaku orang tua pelaku RA. Dia mengaku hadir menyaksikan saat Rasjuddin memberikan klarifikasi.

“(Keluarga korban menerima klarifikasi dan permintaan maaf kepala sekolah) Menerima, saya sendiri yang ada di lokasi semalam,” tuturnya.

Rabia berharap korban tidak trauma atas perundungan yang dialaminya. Teman kelas korban yang lain juga berdatangan ke rumah SA untuk memberikan dukungan semangat.

“Sekarang saya masih di rumah korban. Tadi saya bawa teman kelas korban datang lihat si korban untuk mensupport agar tidak trauma,” jelasnya.

Kepala SMK Balanipa Rasjuddin telah menjatuhkan sanksi berat kepada anaknya. Dia disebut mengeluarkan anaknya itu dari sekolah.

“(Sudah diberi sanksi) Sudah, yang pelaku RA dikeluarkan dari sekolah,” kata Rabia.

Dia mengungkapkan, keputusan mengeluarkan RA dari sekolah atas permintaan keluarga korban. Dia menyebut pihak SMK Balanipa juga memberhentikan siswa lain inisial SC (16) yang ikut bersama pelaku RA membully korban.

“(Pertimbangan sanksi pemberhentian) Karena permintaan orang tua korban.(SA) Dikeluarkan juga, karena di situ dia yang tersorot ikut menunjuk-nunjuk korban,” ujarnya.

Kepsek Keluarkan Anak dari Sekolah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *