Jahe dan sereh telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kedua bahan alami ini tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur, tetapi juga dikenal sebagai ramuan herbal yang menyehatkan dan mampu menghangatkan tubuh.
Rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc) memiliki aroma khas yang menyengat dan telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun lalu sebagai obat tradisional. Dalam pengobatan tradisional Indonesia, jahe berperan penting sebagai bahan utama jamu yang dipercaya mampu mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Sementara itu, sereh atau serai (Cymbopogon citratus) dikenal dengan aroma segarnya yang khas dan kandungan minyak atsiri di dalam batangnya. Tanaman herbal ini juga dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pengobatan alami.[1]
Kombinasi jahe dan sereh dalam bentuk rebusan atau minuman hangat kini semakin populer karena manfaatnya yang beragam bagi tubuh. Manfaat rebusan jahe dan sereh yang cukup dikenal adalah mampu meredakan demam dan melancarkan peredaran darah.
Lantas apa manfaat lainnya dari rebusan jahe dan sereh?
Nah, untuk mengetahui lebih jauh manfaat lengkapnya serta cara membuat rebusan jahe dan sereh yang benar, simak ulasannya berikut ini!
Perpaduan rebusan jahe dan sereh memiliki berbagai manfaat dan keunggulan bagi kesehatan yang telah dibuktikan dengan berbagai penelitian. Berikut manfaatnya:
Jahe dikenal memiliki efek antiinflamasi alami yang bekerja mirip obat antiinflamasi nonsteroid, tetapi dengan efek samping lebih ringan. Sedangkan sereh mengandung senyawa sitral yang mampu menghambat pembentukan zat penyebab peradangan. Karena itu, rebusan jahe dan sereh baik dikonsumsi saat mengalami radang tenggorokan atau gangguan pernapasan.
Penelitian menunjukkan bahwa baik jahe maupun sereh sama-sama kaya antioksidan. Zat ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat memicu penyakit kronis. Dengan rutin mengonsumsi minuman herbal seperti jahe dan sereh, tubuh mendapat perlindungan ekstra terhadap stres oksidatif.
Sereh mengandung minyak atsiri dengan sifat anti-hiperlipidemik dan anti-hiperkolesterolemia yang membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, sereh juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mempertahankan kadar trigliserida yang sehat.
Sereh memiliki efek detoksifikasi dan diuretik yang membantu memperlancar metabolisme serta pembuangan racun. Di sisi lain, jahe terbukti mampu menekan nafsu makan dan memberikan efek kenyang lebih lama. Kombinasi keduanya efektif untuk mendukung program penurunan berat badan.
Aroma sereh yang mengandung senyawa seperti neroli, citronellol, dan geraniol dapat memberikan efek menenangkan dan menurunkan tingkat stres. Sementara jahe memiliki kemampuan meningkatkan mood dan membantu tubuh terasa lebih rileks. Menyeruput rebusan jahe dan sereh hangat bisa menjadi cara alami untuk menenangkan pikiran.
Kedua bahan ini memiliki sifat antimikroba yang mampu melawan bakteri Streptococcus mutans, penyebab utama gigi berlubang. Dengan mengonsumsi air rebusan jahe dan sereh secara rutin, kebersihan mulut dapat lebih terjaga, dan napas pun tetap segar.[2]
Beberapa penelitian menemukan bahwa ekstrak sereh efektif menghambat toksisitas bakteri E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan infeksi saluran kemih. Karena itu, rebusan sereh bisa membantu melindungi sistem pencernaan dari infeksi bakteri.
Jahe mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, zingerone, dan paradol yang bersifat antioksidan serta antiinflamasi kuat. Kandungan ini membantu melindungi sel-sel saraf dari kerusakan oksidatif yang dapat memicu penyakit Alzheimer serta menurunkan risiko penggumpalan darah. [3]
Jahe memiliki kandungan gingerol yang memiliki efek antiinflamasi dan diaphoretic yang mampu merangsang keluarnya keringat hal ini dapat membantu menurunkan suhu saat demam ringan.[4] Sedangkan Sereh memiliki citral dan geraniol, senyawa yang bersifat antimikroba dan antiinflamasi yang membantu tubuh melawan infeksi penyebab demam.[5]
Jahe mengandung gingerol, shogaol, dan zingerone yang bersifat antiimflamasi dan antitusif alami penekan batuk. Sedangkan sereh mengandung citral dan geraniol yang bersifat antimikroba dan dekongestan alami yang mampu melegakan hidung tersumbat.[6]
Mengonsumsi rebusan jahe dan sereh saat masih hangat juga dapat membantu melegakan saluran napas, mengurangi lendir, dan meredakan tenggorokan.
Jahe mengandung berbagai senyawa aktif seperti karbohidrat, lipid, minyak atsiri, terpen, serta senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol. Kombinasi zat-zat tersebut membuat jahe efektif digunakan untuk membantu mengatasi berbagai nyeri, termasuk meredakan nyeri saat haid.
Sementara itu, antioksidan dalam sereh memiliki kemampuan menghambat pelepasan asam arakidonat melalui mekanisme penghambatan protein kinase C, yang kemudian mempengaruhi aktivitas enzim fosfolipase A2. Hambatan terhadap sintesis asam arakidonat ini dapat menurunkan produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang berperan dalam menimbulkan rasa nyeri.
Dengan demikian, efek antioksidan pada sereh berperan penting dalam menekan biosintesis prostaglandin, sehingga dapat membantu mengurangi rasa nyeri haid secara alami.[7]
Berikut resep rebusan jahe dan sereh sesuai manfaat yang hendak diperoleh. Yuk simak:
Bahan-bahan:
Cara membuat:
Bahan-bahan:
Cara membuat:
Bahan-Bahan
Cara membuat:
Dosis Penggunaan:
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
Dosis Penggunaan:
Bahan-banan:
Cara Membuat
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
Walau memiliki beragam khasiat, konsumsi rebusan jahe dan sereh secara berlebihan tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Sebaiknya, minuman herbal ini dikonsumsi secukupnya, sekitar 1-2 cangkir per hari saja.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi berlebih antara lain:
Referensi
1. e-Jurnal Ilmiah Biosaintropis “Uji Kandungan Senyawa Aktif Minuman Jahe Sereh (Zingiber officinale dan Cymbopogon citratus)”
2. Laman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sehati Medan “Manfaat Air Rebusan Serai dan Jahe”
3. infoHealth “Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Jahe, Kunyit, dan Serai”
4. Jurnal Bioaktif Jahe: Tinjauan Komprehensif tentang Manfaat Kesehatan dan Potensi Aplikasi Pangan oleh Muhammad Nouman Shaukat, dkk
5. Laman Healthline “10 Manfaat Serai untuk Kesehatan”
6. Laman Puskesmas Meniting “Manfaat Daun Sereh untuk Kesehatan”
7. Indonesia Journal of Health Research “Pemanfaatan Tanaman Serai dan Jahe sebagai Anti Nyeri” oleh Salisatul Lutfiah, dkk
8. Laman Kemenkes RS Sardjito “Minuman Kesehatan Jahe Serai”
9. Laman RSUD Buleleng “Resep Wedang Jahe Sereh Hangat: Obat Batuk dan Pilek