Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar penjaringan aspirasi dan sosialisasi bakal calon rektor periode 2026-2030 untuk zona rumpun Ilmu Saintek dan Sekolah Pascasarjana. Kegiatan ini menghadirkan 6 bakal calon rektor, termasuk petahana Prof Jamaluddin Jompa (JJ).
Prof JJ memaparkan deretan capaian strategis selama kepemimpinannya periode 2022-2025. Dia menyebut lompatan signifikan menjadi fondasi kuat menuju transformasi Unhas sebagai perguruan tinggi kelas dunia dengan akar lokal yang kokoh.
“Unhas berhasil masuk dalam Top 1000 QS World University Rankings dan menempati posisi #52 THE Impact Ranking untuk SDG-14 (Life Below Water),” ujar Prof JJ di Aula Fachruddin Sekolah Pascasarjana Unhas, Senin (6/10/2025).
Dia juga menyoroti keberhasilan Unhas meraih peringkat ke-3 nasional dalam Liga Indikator Kinerja Utama (IKU) PTNBH 2024. Capaian itu diperkuat dengan predikat unggul pada indikator pengalaman mahasiswa di luar kampus, kualitas SDM, dan akreditasi internasional.
Prof JJ menyebut digitalisasi menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi akademik dan administrasi. Inovasi seperti platform Sikola V2, e-Anggaran, dan sistem remunerasi berbasis evaluasi objektif telah menciptakan tata kelola yang transparan.
Dia menegaskan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan juga meningkat signifikan. Unhas menaikkan insentif kinerja hingga 53% dan menyediakan layanan kesehatan gratis bagi SDM dan pasangannya.
“Layanan karier telah mempermudah kenaikan jenjang jabatan akademik dan pangkat bagi dosen dan tendik. Hal ini diperlihatkan dari peningkatan jumlah guru besar lebih dari 100% pada tahun 2024,” kata Prof JJ.
Selain itu, Unhas membangun Data Center Terpadu dengan sistem keamanan siber mutakhir dan memperluas jaringan internet kampus. Kapasitas bandwidth bahkan meningkat dari 2,3 GB pada 2022 menjadi 9 GB di 2025.
Dalam bidang riset, Unhas kini memiliki 311 kelompok riset tematik aktif dengan lebih dari 500 mitra internasional. Unhas juga mencatat sejarah sebagai juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2024, prestasi pertama bagi kampus di luar Pulau Jawa dalam 37 tahun.
Dari sisi tata kelola, Unhas mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan memperkuat akuntabilitas keuangan. Sertifikasi aset tanah di Tamalanrea dan wilayah lain juga terus diselesaikan demi kepastian hukum bagi institusi dan dosen.
Selanjutnya, pendirian sejumlah perusahaan milik Unhas (Badan Usaha Milik Universitas/BUMU) di bawah bendera PT Hadin Metavisi Akademika Holding Company. Hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan usaha dan menata pemanfaatan aset-aset produktif Unhas agar menghasilkan dana secara mandiri.
“Saat ini Hadir sebagai perusahaan holding membawahi 10 anak perusahaan dengan berbagai jenis aktivitas bisnis,” bebernya.
Prof JJ juga menuturkan dana abadi Unhas kini mencapai lebih dari Rp 26 miliar. Keuntungan dari pengelolaan dana tersebut seluruhnya dialokasikan untuk beasiswa mahasiswa.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dalam paparannya, Prof JJ menyampaikan visi untuk periode 2026-2030 yang menekankan delapan arah kebijakan strategis. Fokus utamanya ialah melahirkan lulusan berkarakter global, memperkuat riset dan inovasi, serta meningkatkan kemandirian Unhas sebagai PTNBH.
Pertama, pendidikan yang menghasilkan lulusan berkarakter, unggul, dan berdaya saing global. Kedua, penelitian dan inovasi bereputasi dan berjejaring internasional.
Ketiga, kampus berdampak, yakni hilirisasi dan pengabdian yang berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045. Keempat, sumber daya manusia yang unggul dan berjejaring nasional-global.
Kelima, infrastruktur yang berkualitas, modern, dan ramah lingkungan. Keenam, reputasi Unhas dalam berbagai pemeringkatan nasional dan global meningkat.
Ketujuh, kemandirian Unhas sebagai PTNBH meningkat signifikan. Kedelapan, tata kelola kelembagaan modern, transparan, agile, dan bertanggung jawab.
Sementara itu, lima bakal calon rektor lainnya turut memaparkan ide dan perencanaan masing-masing. Mereka adalah dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed., Ph.D; Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.MedEd; Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D; Dr. Ir. Zulfajri Basri Hasanuddin, M.Eng; serta Prof. Dr. Sukardi Weda, SS., M.Hum., M.Pd., M.Si., MM., M.Sos.I, MA.