Mobil dinas Wakil Bupati Maros A Muetazim Mansyur diduga melawan arah saat terjadi kemacetan lalu lintas di Jalan Poros Bone-Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Video momen mobil dinas tersebut menerobos macet terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Dilihat infoSulsel dari video beredar, mobil dinas dengan nomor polisi (nopol) DD 2 D tampak melawan arah menerobos kemacetan. Mobil berwarna hitam itu berada di jalur kanan saat terjadi kemacetan.
“(Nopol mobil) Wabup Maros,” kata Kasat Lantas Polres Maros Iptu Muhammad Arfah kepada infoSulsel, Sabtu (27/9/2025).
Arfah mengungkapkan kemacetan tersebut dipicu kendaraan yang menumpuk di SPBU Pattunuang, Jumat (26/9) malam. Kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
“Antrean solar di SPBU yang di Pattunuang,” katanya.
Arfah menyebut penumpukan kendaraan di SPBU tersebut menyebabkan kemacetan panjang. Dia mengaku langsung memerintahkan anggotanya di lapangan untuk mengurai kemacetan.
“Panjang macetnya karena truk besar parkir antrean solar sehingga terjadi kemacetan dan semalam saya sudah perintahkan anggota untuk mengatur di sana dan merapikan truk yang antrean,” katanya.
Kemacetan terjadi dari arah Bone menuju Makassar. Kemacetan baru terurai usai kendaraan antre diminta merapikan antreannya.
“Sejam lebih setelah anggota saya merapikan truck yang antre baru lancar kembali,” jelasnya.
Sementara terkait video mobil dinas Wabup viral menerobos kemacetan, Arfah mengaku enggan mengomentarinya.
“Kalau itu saya tidak bisa komentar langsung saja yang bersangkutan maaf,” pungkasnya.
Terkait itu, Wabup Maros A Muetazim Mansyur mengaku kejadian dalam video viral itu bukan menerobos jalan. Dia menyebut jarak mobilnya melaju di jalur kanan hanya sekitar 10 meter.
“Tidak ada yang terobos. Ada juga di situ kemarin TNI-Polisi yang berdiri. Kalau dibilang terobos cuma jarak 10 meter ikuti mobil yang bergerak. Sopirku ikuti mobil yang bergerak karena kita dari jalur tinggi, jadi pas turun dia ikuti yang mobil yang jalan di depannya,” ujar Muetazim.
Muetazim menegaskan mobilnya saat itu hanya mengikuti mobil yang ada di depannya. Sehingga, dia menilai itu bukan sebagai bentuk menerobos jalan.
“Di video kan jelas, seandainya mobil saya sendiri, bisa. Tapi kan ada di depan panjang deretannya, jadi sopir ikut di belakangnya itu. Itu klarifikasinya,” katanya.