Pencarian Iptu Tomi Diwarnai Penembakan KKB ke Kepala Komnas HAM Papua

Posted on

Operasi pencarian terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun yang hilang di Kabupaten , Papua Barat, diwarnai aksi penembakan. Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey yang ikut dalam pencarian ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Penembakan tersebut terjadi di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni pada Minggu (27/4) sekitar pukul 07.10 WIT. Lokasi penembakan merupakan tempat kejadian perkara (TKP) Iptu Tomi diduga hanyut.

“Tepat pukul 07.10 WIT, kami ditembak oleh kelompok KKB dari jarak sebelah kali (Rawara),” kata Frits kepada infocom, Minggu (27/4/2025).

Frits mengaku terlibat dalam operasi pencarian Iptu Tomi mewakili Komnas HAM. Dia bersama aparat kepolisian sudah berada di lokasi dan mendirikan camp sejak Rabu (23/4).

“Jadi sebagai kepala Komnas HAM kami diundang untuk menghadiri proses pencarian dan rekonstruksi hilangnya Iptu Tomi Marbun,” tuturnya.

Pada hari penembakan terjadi, Frits sempat turun ke sungai untuk melakukan mandi, cuci, kakus (MCK). Dia saat itu didampingi 4 personel kepolisian.

“Saya mau pimpin ibadah pagi, sehingga saya turun ke sungai untuk MCK. Saat saya turun ke sungai bersama 4 anggota, saat itu kami ditembak,” ucap Frits.

Frits mengatakan pelaku melepaskan tembakan dari seberang Kali Rawara. Aparat yang berada di lokasi kejadian kemudian melepaskan tembakan balasan ke arah pelaku.

“Mereka menembak kami 4 kali, tapi kemudian Brimob yang ada di sekitar melakukan penembakan perlindungan sehingga kami bisa menyelamatkan diri di camp dimana kami singgah,” terangnya.

Frits memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa akibat penembakan itu. Empat personel kepolisian yang sempat mendampinginya turun ke sungai juga tidak sampai terkena tembakan.

“Puji Tuhan, saya dilindungi Tuhan, kami berlima dilindungi Tuhan, tidak ada yang kena (tembakan). Kami lima orang selamat,” ungkap Frits.

Frits mengaku sudah dievakuasi tim gabungan pada Minggu (27/4) sekitar pukul 13.00 WIT. Kepala Komnas HAM Papua itu belum memastikan apakah operasi pencarian terhadap Iptu Tomi masih dilanjutkan atau tidak.

“Saya sudah dievakuasi dari Sungai Rawara, sekarang saya ada di Kampung Moskona,” beber Frits.

Frits menyadari lokasi pencarian Iptu Tomi memiliki medan yang berat penuh risiko. Dia masih menunggu koordinasi dari Polda Papua Barat untuk kembali melanjutkan pencarian.

“Selain ancaman KKB, ada ancaman arus di sungai yang sangat kencang, lalu jarak tempuh itu sangat jauh, jalannya 2 hari. Jadi memang sangat berisiko,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengaku masih mengumpulkan keterangan terkait penembakan itu. Namun dia membenarkan Kepala Komnas HAM Papua Frits terlibat dalam operasi pencarian Iptu Tomi.

“Pak Frits Ramandey ini memang sekarang ada di Pos Mayado, dia memang sebelumnya ada di Pos Rawara, di atas. Nah ini sudah turun ke bawah. Saya masih menunggu informasi ini,” kata Benny kepada infocom, Minggu (27/4).

Sebagai informasi, sebanyak 510 personel gabungan dari TNI, Polri, Basarnas dan instansi lainnya kembali dikerahkan mencari Iptu Tomi. Personel yang tergabung dalam Operasi Moskona AB 2025 itu bertugas selama 14 hari terhitung sejak 21 April-3 Mei mendatang.

Operasi tersebut sudah memasuki pencarian tahap ketiga sejak Iptu Tomi dilaporkan hanyut di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat pada 18 Desember 2024. Iptu Tomi hilang saat memimpin operasi penangkapan anggota KKB bernama Marthen Aikingking.

Tahap pertama pencarian sedianya sempat digelar pada 18-31 Desember 2024 dan tahap kedua pada 27 Januari-2 Februari 2025. Operasi tahap ketika kembali dibuka atas permintaan dari pihak keluarga Iptu Tomi.

“Kita lakukan ini merupakan kegiatan kemanusiaan juga sekaligus menepis adanya isu-isu yang sedang berkembang bahwa proses pencarian tidak transparan,” ujar Benny saat dihubungi, Rabu (23/4).

Benny mengatakan, para personel disebar ke tiga zona pencarian. Dia mengaku Operasi pencarian tidak mudah karena personel berada dalam ancaman bahaya cuaca ekstrem dan buaya di lokasi.

“Di sana kan banyak buaya, itu kita antisipasi itu. Di Kali Rawara ini memang itu menjadi wilayah rawan dan habitatnya buaya,” bebernya.

Operasi pencarian turut melibatkan anggota keluarga dari Iptu Tomi. Dia berharap pencarian berlangsung lancar dan Iptu Tomi bisa segera ditemukan.

“Jadi ada dua orang keluarga Iptu Tomi yang hadir untuk mengikuti proses pencarian Iptu Tomi,” imbuh Benny.

Kepala Komnas HAM Papua Dievakuasi

Tantangan Pencarian Iptu Tomi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *