Daftar Peringatan Menarik di Tanggal 22 September, Ada Hari Menara Suar!

Posted on

Setiap tanggal dalam kalender menyimpan makna dan peringatan tertentu, termasuk tanggal 22 September. Lantas tanggal 22 September 2025 memperingati hari apa saja?

Di Indonesia sendiri tanggal 22 September diperingati sebagai Hari Menara Suar dan Hari Lalu Lintas Bhayangkara. Sementara di ranah global, tanggal ini diperingati sebagai Hari Badak Sedunia serta menjadi Hari Kemerdekaan bagi negara Mali.

Seperti apa sejarah dan keunikan perayaan tersebut? Dalam artikel ini, infoSulsel akan mengulas lebih dalam tentang hari peringatan tersebut.

Yuk, simak selengkapnya!

Menukil laman resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Hari Menara Suar diperingati pada 22 September 2025 setiap tahunnya. Hari peringatan ini bertujuan sebagai pengingat akan pentingnya menara suar dalam menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran.

Hari Menara Suar tahun ini telah memasuki peringatan ke-11 tahun.

Menara suar adalah alat navigasi tertua yang masih digunakan hingga kini di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bentuknya berupa menara dengan lampu sorot berputar yang berfungsi untuk membantu kapal dalam menentukan lokasi dan arah.

Biasanya, menara suar dibangun di tepi laut sebagai penanda daratan, serta memperingatkan kapal terhadap lokasi berbahaya di sekitarnya. Cahaya terang dari menara ini sangat membantu terutama pada malam hari untuk menghindari lokasi berkarang, ombak kuat, dan perairan dangkal.

Selain fungsi keselamatan, menara suar juga berperan sebagai penanda batas kedaulatan negara, terutama di wilayah terluar Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan perlindungan lingkungan maritim.

Peran menara suar tentunya tidak lepas dari dedikasi para petugas yang menjaga dan mengoperasikannya. Mereka bekerja jauh dari keluarga dalam waktu lama untuk memastikan lampu suar selalu menyala saat malam tiba.

Adapun menara suar yang pertama kali dibangun di Indonesia, terletak di Pulau Breueh, Aceh. Bernama Menara Suar Willem’s Toren, menara suar tertua ini dibangun pada tahun 1875.

Meskipun sudah berusia lebih dari 140 tahun, menara ini masih kokoh dan berfungsi sebagai pemandu kapal-kapal yang melintasi Lautan Hindia. Kondisi bangunannya yang masih sangat bagus dan terawat menjadikan Menara Suar Willem’s Toren sebagai warisan budaya yang bernilai historis.

Tanggal 22 September juga diperingati sebagai Hari Lalu Lintas Bhayangkara, peringatan yang erat kaitannya dengan sejarah lahirnya fungsi lalu lintas di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada tahun 2025 ini, peringatan tersebut menandai usia ke-70 tahun.

Dilansir dari laman resmi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kudus, seksi Lalu Lintas Jalan resmi dibentuk pada 22 September 1955 berdasarkan Keputusan Kepala Jawatan Kepolisian Negara. Inilah yang menjadi dasar ditetapkannya Hari Lalu Lintas Bhayangkara.

Seiring waktu, peran lalu lintas berkembang menjadi bagian penting dari pembangunan nasional. Lalu lintas tidak hanya soal pergerakan orang dan barang, tetapi juga mencerminkan kehidupan sosial, budaya, dan kemajuan suatu bangsa.

Petugas Lalu Lintas merupakan orang-orang yang berada di garis depan pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, sikap dan kinerjanya sangat berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

Disadur dari situs Korlantas Polri, salah satu tradisi yang dilakukan dalam peringatan ini adalah anjangsana atau kunjungan silaturahmi ke purnawirawan. Tradisi ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan Korlantas Polri kepada para pendahulu yang telah berjasa dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Selain itu, peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ini juga menjadi momen refleksi bagi polisi untuk memperkuat komitmen dalam menjaga keselamatan berlalu lintas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Menyadur situs resmi National Today, Hari Badak Sedunia diperingati setiap tanggal 22 September. Hari ini bertujuan untuk menyatukan suara melawan perburuan liar serta menyelamatkan spesies badak yang sangat terancam punah.

Selama bertahun-tahun, badak diburu untuk diambil cula dan darahnya yang dipercaya berkhasiat dalam pengobatan tradisional Asia, termasuk sebagai obat kanker dan meningkatkan vitalitas pria. Selain itu, badak juga dianggap bernilai tinggi di pasar-pasar eksotis Vietnam.

Hari Badak Sedunia ini pertama kali dirayakan pada 22 September 2011, setelah diumumkan pertama kali oleh World Wildlife South Africa pada tahun 2010. Peringatan ini berhasil diwujudkan berkat kerja sama antara Lisa Jane Campbell dari Chishakwe Ranch di Zimbabwe dan Rhishja Cota, seorang aktivis konservasi.

Tingginya angka perburuan spesies badak, membuat komunitas terkait merasa perlu untuk mencari cara untuk menghentikan perburuan dan melestarikan hewan yang terancam punah ini. Tercatat lebih dari 7.000 badak yang hilang akibat perburuan liar antara tahun 2008 dan 2017 di Afrika Selatan.

Pada tahun 2011, spesies badak hitam Afrika dinyatakan punah. Setiap hari, sekitar tiga ekor badak tewas akibat dibunuh dan diambil culanya. Para pemburu biasanya menggunakan obat bius, lalu memotong cula badak secara tidak manusiawi dan membiarkannya mati kehabisan darah.

Upaya pelestarian sering kali terhambat karena para pemburu menggunakan senjata canggih dan digerakkan oleh keserakahan. Hari Badak Sedunia menjadi kesempatan untuk menentang perdagangan cula badak dan melindunginya dari kepunahan.

Di negara lain, tanggal 22 September diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Mali. Mali sendiri merupakan negara terbesar kedelapan yang terletak di Afrika Barat.

Dilansir dari National Today, Hari Kemerdekaan Mali yang juga dikenal sebagai Hari Republik, menjadi momentum untuk mengenang perjuangan rakyat Mali dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Prancis. Hari istimewa ini dirayakan dengan berbagai kegiatan meriah seperti pidato kenegaraan dan parade besar.

Sebelumnya, wilayah Mali merupakan bagian dari tiga kekaisaran besar yang menguasai perdagangan di sub-Sahara. Ketiga kekaisaran besar tersebut di antaranya adalah Kekaisaran Ghana, Mali, dan Songhai.

Pada masa jayanya, Mali dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia dan menjadi pusat pembelajaran, budaya, serta agama Islam, dengan tokoh terkenal seperti Mansa Musa yang disebut sebagai orang terkaya dalam sejarah.

Namun seiring waktu, kekuasaan Mali melemah dan wilayahnya berhasil dikuasai oleh Kekaisaran Songhai. Perubahan rute perdagangan oleh bangsa Eropa juga membuat wilayah ini kehilangan kejayaannya, hingga akhirnya Prancis mulai memperluas pengaruhnya dan menjadikan Mali sebagai wilayah kolonial pada tahun 1905.

Langkah awal menuju kemerdekaan dimulai pada tahun 1946 dengan pembentukan partai politik Union Soudanaise-Rassemblement Démocratique Africain (US-RDA). Pada Januari 1959, Mali bergabung dengan Senegal dan membentuk Federasi Mali dan mendapatkan kembali kekuasaan secara resmi dari Prancis pada Juni 1960.

Namun, perbedaan kebijakan antara Mali dan Segenal serta kekecewaan rakyat karena negara-negara berbahasa Prancis lain tak ikut bergabung menyebabkan Federasi Mali bubar pada Agustus 1960. Sebulan kemudian, tepatnya pada 22 September 1960, Mali mendeklarasikan kemerdekaannya dan berdiri sebagai Republik Mali.

Sejak saat itu, setiap tahun rakyat Mali merayakan Hari Kemerdekaan dengan semangat nasionalisme yang tinggi. Peringatan ini tidak hanya menjadi simbol kebebasan, tetapi juga pengingat atas sejarah panjang perjuangan bangsa Mali dalam menentukan nasibnya sendiri.

Demikianlah ulasan mengenai hari besar yang diperingati hari ini, 22 September 2025. Semoga menambah wawasan ya, infoers!

Hari Menara Suar Nasional

Hari Lalu Lintas Bhayangkara

Hari Badak Sedunia

Hari Kemerdekaan Mali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *