Geramnya Ibu Siswi SMP Korban Bullying di Makassar ke Puteri Indonesia Sulsel

Posted on

Siswi SMP berinisial NA (13) diduga menjadi korban bullying oleh kerabatnya sendiri inisial ISD saat mengikuti pertandingan basket di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ibu NA, Kinta Kinanti (35) geram ke Puteri Indonesia Sulsel 2025 Andi Adriana Noviyanti karena berada di lokasi namun tidak mencegah aksi bullying itu.

Kinta mengatakan anaknya mengalami perundungan saat mengikuti pertandingan basket antara sekolah di Gelora Tunas Bangsa Makassar, Jumat (5/9). Dia mengaku kaget lantaran anaknya pulang ke rumah sambil menangis.

“Awalnya saya tahu, anak aku tiba-tiba pulang, pulang-pulang langsung menangis, kaget ka. Kebetulan itu pelaku masih keluarga. Menangis, katanya tante ISD(terduga pelaku). Saya bilang kenapa, dia cerita mi,” kata Kinta kepada infoSulsel, Selasa (9/9/2025).

Kepada ibunya, korban mengaku mendapat perlakuan kasar di lokasi pertandingan basket. ISD disebut melontarkan kata-kata kasar dan menuduh keluarga korban pencuri hingga penyebar hoaks.

“Dibilangi keluarga pencuri, penjahat, penyebar hoax, anak-anak pemakai sabu-sabu. Dibilangi kasar kayak anak s*ndala, k*ngkong begitu,” terang Kinta.

Dari keterangan anaknya, pelaku diduga tidak terima masuk dalam video saat anaknya mengambil gambar untuk vlog. Padahal yang merekam adalah teman anaknya.

“Mungkin, kena ki, jadi kena badannya ter-shooting, masuk dalam frame. Dia tidak mau itu terjadi makanya terjadi mi itu (pembullyan). Dia tidak mau masuk dalam frame. Terus katanya kalau tersebar itu video, kuhancurkan hidupmu, kuhancurkan sekolahmu, jadi anakku gemetar,” katanya.

Bahkan saat kejadian, kata Kinta, orang tua siswa lainnya sempat menenangkan pelaku. Namun tetap tidak terima gambar dirinya masuk dalam video.

“Sempat ada yang bertanya kenapa ki bu? Dia bilang itu dia video-video ka. Gara-gara itu ji, gara-gara tidak mau masuk frame tapi kata-katanya yang terlontar tidak pantas untuk anak-anak. Saya saja tidak pernah kasih begitu anakku,” ujarnya.

Kintan mengungkapkan bahwa terduga pelaku merupakan saudara Puteri Indonesia Sulsel 2025 Andi Adriana Noviyanti. Dia pun menyayangkan sikap Andi Adriana yang berada di lokasi tidak menegur pelaku atau mencegah aksi bullying itu.

“Pada saat saya lihat CCTV, kan saya sudah tahu kalau dia (terduga pelaku) bersaudara dengan Putri Indonesia. Saudara tiri, beda bapak. Seharusnya dengan status sebagai Puteri Indonesia berikan contoh, apalagi kakaknya, minimal ingatkan kakaknya untuk tidak begitu karena anak-anak dikasih begitu. Jadi penengah saja, menegur, masa anak-anak dikasih begitu dilihat ji,” bebernya.

Menurut Kinta, Adriana seharusnya memberi contoh baik dengan menegur kakaknya agar tidak melakukan bullying. Kinta mengaku jengkel dengan Adriana karena mengatakan tidak ada kejadian perundungan itu saat dimintai klarifikasi.

“Itu yang bikin saya tambah jengkel, dia bilang tidak ada itu, (sesama) anak-anak ji katanya. Berarti dia mendukung perbuatan seperti itu, minimal dia bilang tidak bisa dia tenangkan kakaknya, saya bisa terima, ini tidak, malah bilang adem-adem ji,” jelas Kinta.

Kinta yang kesal mengaku sengaja mengunggah kasus ini ke media sosial agar viral. Apalagi pelaku dan Adriana tidak mengakui kejadian perundungan terhadap anaknya tersebut.

“Karena dia tidak akui, dia tidak legowo, itu yang bikin saya sakit hati dan tidak terima. Malah playing victim ke saya, katanya saya ajarkan anakku berbohong. Masa ada putri Indonesia begitu ngomongnya,” katanya.

Sementara itu, Andi Adriana Noviyanti belum memberi klarifikasi atas tudingan ini. Dia belum merespons saat dihubungi infoSulsel hingga Selasa (9/9) malam.

Kinta mengaku sudah mengamankan bukti rekaman kamera pengawas di lokasi tersebut. Dia berharap agar kasus ini segera diproses oleh pihak kepolisian usia melapor ke Unit PPA Polrestabes Makassar.

“Sudah (melapor), di Unit PPA Polrestabes sehari setelah kejadian,” katanya.

Lebih lanjut, Kinta mengaku tidak ingin memperpanjang persoalan ini. Namun dia merasa difitnah dengan dituduh mengajari anaknya berbohong, sehingga memutuskan menempuh jalur hukum.

“Sebenarnya tidak ada saya minta, cukup pengakuan saja dari pelaku. Tapi tidak ada sama sekali, malah flying victim, memutar balikkan seolah mengajarkan anak ku berbohong. Jadi sekarang saya mau diproses hukum. Seandainya dia minta maaf dulu mungkin saya maafkan, tapi sekarang saya minta keadilan,” imbuhnya.

Terpisah, Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Ariyanto membenarkan telah menerima laporan dugaan perundungan anak di bawah umur ini. Pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap terlapor.

“Iya sudah ada kami terima tadi LP (laporan) nya. Baru mau diajukan administrasi penyelidikannya,” kata Ariyanto.

Ibu Korban Sesalkan Sikap Andi Adriana

Korban Lapor Polisi

Kinta mengaku sudah mengamankan bukti rekaman kamera pengawas di lokasi tersebut. Dia berharap agar kasus ini segera diproses oleh pihak kepolisian usia melapor ke Unit PPA Polrestabes Makassar.

“Sudah (melapor), di Unit PPA Polrestabes sehari setelah kejadian,” katanya.

Lebih lanjut, Kinta mengaku tidak ingin memperpanjang persoalan ini. Namun dia merasa difitnah dengan dituduh mengajari anaknya berbohong, sehingga memutuskan menempuh jalur hukum.

“Sebenarnya tidak ada saya minta, cukup pengakuan saja dari pelaku. Tapi tidak ada sama sekali, malah flying victim, memutar balikkan seolah mengajarkan anak ku berbohong. Jadi sekarang saya mau diproses hukum. Seandainya dia minta maaf dulu mungkin saya maafkan, tapi sekarang saya minta keadilan,” imbuhnya.

Terpisah, Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Ariyanto membenarkan telah menerima laporan dugaan perundungan anak di bawah umur ini. Pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap terlapor.

“Iya sudah ada kami terima tadi LP (laporan) nya. Baru mau diajukan administrasi penyelidikannya,” kata Ariyanto.

Korban Lapor Polisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *