Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mendorong pemerintah daerah untuk membentuk Dinas Ekonomi Kreatif demi memaksimalkan potensi industri ekonomi kreatif. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan () termasuk salah satu instansi yang siap didampingi Kementerian Ekraf untuk pembentukan organisasi perangkat daerah baru itu.
Rencana itu digaungkan Riefky saat menghadiri acara Creator Labs: Emak-Emak Matic di Hyatt Place Makassar, Rabu (23/4/2025). Kehadiran Dinas Ekraf diharapkan memperkuat subsektor ekonomi kreatif unggulan di daerah masing-masing.
“Dengan adanya dinas ekonomi kreatif baik mandiri maupun bergabung dengan dinas lain ini adalah daerah juga dapat lebih dekat lagi dalam mendampingi dan mendukung industri kreatif di daerah masing-masing,” kata Riefky kepada wartawan.
Riefky mengatakan kehadiran Dinas Ekonomi Kreatif di tiap pemerintah daerah akan memudahkan kolaborasi dengan pemerintah pusat. Dia mengaku Kementerian Ekraf tidak bisa berjalan sendiri.
“Karena tidak mungkin pemerintah pusat bekerja sendiri, kolaborasi dengan daerah juga perlu ketika dari strukturnya juga terlihat adanya ekonomi kreatif dalam dinas mereka,” jelasnya.
Menurut Riefky, industri ekonomi kreatif termasuk salah satu sektor yang menjadi program Asta Cita Presiden Prabowo. Industri ekraf dinilai potensial untuk mendongkrak perekonomian di Indonesia.
“Presiden Prabowo percaya bahwa ekonomi kreatif adalah salah satu mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah kolaborasi daerah sangat penting,” tutur Riefky.
Riefky menjelaskan pedoman pembentukan Dinas Ekraf di instansi daerah sudah disiapkan. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang diteken antara Kementerian Ekraf dengan Kemendagri pada Desember 2024 lalu.
Di Pemprov Sulsel sendiri, Riefky menyerahkan kepada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk menindaklanjuti. Pihaknya sisa menunggu keputusan dari pemerintah daerah untuk kemudian dilakukan pendampingan.
“Dinas tentu domainnya di Pak Gub (Andi Sudirman Sulaiman). Tetapi kami bisa didampingi, Kementerian Ekonomi Kreatif dengan adanya SKB,” papar Riefky.
Riefky mengemukakan, Kementerian Ekraf sudah membentuk satuan tugas (satgas) khusus melakukan pendampingan. Dia mengaku sudah ada beberapa instansi daerah yang siap membentuk Dinas Ekonomi Kreatif.
“Saat ini cukup banyak ada hampir 10 provinsi juga sedang pendampingan dari kami, dan sekitar hampir 40 kabupaten/kota yang juga dalam pendampingan untuk pembentukan Dinas Ekraf,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman akan menindaklanjuti rencana pembentukan Dinas Ekraf. Rencana itu akan dikaji dalam waktu dekat.
“Iya, segera (ditindaklanjuti pembentukan Dinas Ekraf),” singkat Andi Sudirman saat mendampingi Riefky hadir dalam acara Creator Labs: Emak-Emak Matic di Makassar.
Di satu sisi, Andi Sudirman menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendorong industri kreatif. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan gedung khusus sebagai pusat pengembangan industri ekraf.
“Sulawesi Selatan ini akan kami dedikasikan gedung untuk ekonomi kreatif griya Sulsel yang kemudian nanti akan harapannya adalah bapak menteri berkenan untuk menjadikan jajanan ini di griya Sulsel kami,” jelasnya.
Dia juga berharap kolaborasi dari Kementerian Ekraf dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk. Andi Sudirman menekankan perlunya kolaborasi termasuk pelibatan dari swasta.
“Kami bisa minta kolaborasi sinergitas untuk upgrading produk-produk kami baik produk dari batik tenun kemudian produk-produk kreativitas, tas, sepatu dan sebagainya,” tuturnya.