Tanggal 26 Juli Memperingati Apa? Ada Hari Puisi Indonesia

Posted on

Setiap tanggal ditandai dengan berbagai momen yang menarik untuk dirayakan. Begitu pula dengan tanggal 26 Juli yang diperingati dengan sejumlah momen penting di berbagai belahan dunia.

Lantas tanggal 26 Juli memperingati hari apa saja?

Di Indonesia tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Puisi. Sementara di tingkat internasional, tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Decora Internasional, Hari Mangrove Sedunia, dan Hari Tofu Sedunia.

Dalam artikel ini, infoSulsel akan membahas lebih lanjut makna di balik peringatan tersebut. Yuk, simak ulasannya untuk menambah wawasan!

Tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Puisi Indonesia. Meskipun belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, momen ini menjadi wadah untuk mengapresiasi karya para penyair dan memperkuat peran puisi dalam kehidupan masyarakat.

Melansir dari laman jurnal Sastra Indonesia Universitas Pamulang, Hari Puisi Indonesia merupakan gagasan dari Rida K. Liamsi, seorang penyair senior asal Riau. Gagasan tersebut dideklarasikan pada 22 November 2012 di Pekanbaru, Riau, dan dihadiri oleh sekitar 40 penyair dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam deklarasi yang dibacakan oleh Sutardji Calzoum Bachri, Presiden Penyair Indonesia, ditegaskan bahwa puisi telah ikut melahirkan, menginspirasi, dan membentuk identitas bangsa Indonesia. Spirit kebangsaan yang tercermin dalam karya-karya Chairil Anwar dianggap telah meletakkan tonggak utama tradisi puisi modern Indonesia.

Maka, sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan dan kekayaan kesusastraan Indonesia, dicetuskan Hari Puisi Indonesia yang merujuk pada tanggal lahir Chairil Anwar. Setelah dideklarasikan, sejak tahun 2013 peringatan Hari Puisi Indonesia mulai rutin digelar di seluruh Indonesia.

Untuk mendukung keberlangsungan perayaan ini, dibentuk Yayasan Hari Puisi sebagai lembaga yang menaungi penyelenggaraan kegiatan tahunan tersebut. Dalam peringatannya, digelar beragam agenda seperti pembacaan puisi, diskusi sastra, peluncuran buku, hingga pemberian Anugerah Hari Puisi kepada penulis buku puisi terbaik.

Berdasarkan informasi yang beredar, Hari Puisi Indonesia direncanakan akan diresmikan secara nasional oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bertepatan dengan perayaan tahun 2025 ini.

Di tingkat internasional, tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Decora Internasional. Apa itu decora?

Dilansir dari situs National Today, kata decora berasal dari bahasa Jepang yang berarti ‘dekorasi’. Namun, dekorasi yang dimaksud bukanlah hiasan rumah, melainkan bagaimana seseorang mendekorasi dirinya sendiri dengan warna-warna cerah dan beragam aksesori.

Fashion decora telah menjadi ikon mode Harajuku yang dikenal luas secara internasional. Meskipun puncak popularitasnya terjadi pada pertengahan 2000-an, gaya ini tetap populer dan menjadi ciri khas Harajuku hingga kini.

Dalam gaya decora, semakin banyak aksesori yang dikenakan, semakin baik. Warna-warna yang digunakan pun sangat mencolok dan penuh keceriaan, mulai dari neon, merah muda, hingga warna-warna terang lainnya yang memikat mata.

Gaya ini menjadi cara yang unik dan menyenangkan bagi seseorang untuk mengekspresikan individualitas mereka secara bebas tanpa batasan.

Tanggal 26 Juli juga diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia. Peringatan ini ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tahun 2015.

Disadur dari laman resmi UNESCO, mangrove memiliki peran vital dalam melindungi pesisir dari abrasi, menyerap karbon, serta menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup. Sayangnya, hutan mangrove menghilang tiga hingga lima kali lebih cepat dibandingkan hutan daratan lainnya.

Dalam 40 tahun terakhir, luas hutan mangrove di dunia diperkirakan telah berkurang hingga setengahnya. Hal ini berdampak serius terhadap ekologi dan ekonomi masyarakat pesisir.

Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO menyatakan, “mangrove berada dalam bahaya: diperkirakan lebih dari tiga perempat mangrove dunia terancam, begitu pula seluruh organisme akuatik dan terestrial yang bergantung padanya.”

Karena itu, UNESCO terus mendorong perlindungan mangrove dan ekosistem karbon biru lainnya melalui jaringan Cagar Biosfer, Taman Geo Global, dan situs Warisan Dunia alami. Peringatan Hari Mangrove Sedunia ini menjadi momentum penting untuk mengajak masyarakat dunia bersama-sama menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove demi keberlangsungan lingkungan hidup.

Peringatan menarik lainnya pada tanggal 26 Juli adalah Hari Tofu Sedunia. Hari ini dirayakan sebagai bentuk apresiasi terhadap tofu atau tahu, olahan bergizi yang berasal dari kacang kedelai.

Dilansir dari National Today, istilah tofu mulai dikenal secara luas pada 1800-an. Pada 1970-an, seiring meningkatnya minat terhadap pengganti daging di dunia Barat, tofu semakin populer dan diakui secara resmi dalam dunia kuliner.

Bagi mereka yang menerapkan pola makan vegetarian atau vegan, tahu menjadi sumber protein nabati yang sangat membantu. Meski demikian, tahu juga semakin diminati oleh masyarakat umum sebagai alternatif sehat dan fleksibel dalam berbagai masakan.

Hari Tofu Sedunia bertujuan untuk menyoroti bagaimana tahu telah memengaruhi pola makan masyarakat global, sekaligus mengedukasi tentang manfaat nutrisinya. Momen ini juga menjadi ajakan untuk mencoba resep-resep baru berbahan dasar tahu, bahkan bagi mereka yang belum familiar dengan makanan ini.

Nah itu beberapa momen penting yang diperingati pada tanggal 26 Juli. Semoga menambah wawasan, infoers!

Hari Puisi Indonesia

Hari Decora Internasional

Hari Mangrove Sedunia

Hari Tofu Sedunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *