9 Lokasi di Makassar Sempat Banjir gegara Tumpukan Sampah di Drainase

Posted on

Satgas Drainase Dinas PU Kota Makassar mengungkap sebanyak 9 lokasi di Makassar tergenang hingga terendam banjir usai hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari lalu. Dari hasil pengecekan, genangan itu disebabkan penumpukan sampah di saluran air.

“Yang ditemukan biasa yang kalau di bagian jalan itu, yang ditemukan itu ada sisa-sisa kotoran sapu jalanan. Itu yang kami temukan di saluran air,” ungkap Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Satgas Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Ronny Narra kepada infoSulsel, Minggu (2/11/2025).

Pihaknya juga menemukan tumpukan sampah plastik dan batang kayu menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air. Kondisi tersebut menyebabkan air sulit mengalir dan akhirnya menimbulkan genangan.

“(Daun) Itu menghalangi aliran air yang masuk ke saluran air maka terjadilah genangan. Kedua, kami dapatkan biasa sampah rumah tangga, itu sudah umum, sampah-sampah plastik, sisa-sisa batang kayu, itu yang kami dapatkan,” katanya.

Kondisi ini banyak ditemukan di genangan Jalan Metro Tanjung Bunga, Ahmad Yani, Sultan Hasanuddin dan Jenderal Sudirman. Seharusnya, kata Ronny, daun yang disapu langsung diangkut untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Itu kalau kami bersihkan tali air, kebanyakan sisa-sisa buangan yang kayak daun-daun, begitu. Tidak mungkin itu daun mau masuk langsung sendiri,” jelasnya.

Ronny juga mengungkap penumpukan sampah ditemukan di drainase sekitar Kompleks Yayasan Gubernur Jalan Poros Paccerakkang. Di lokasi itu, tim Satgas menemukan penumpukan sampah di saluran pembuangan yang menghambat aliran air dari Poros Paccerakkang menuju Balang Turunan Daya.

“Di Paccerakkang, di depan Kompleks Yayasan Gubernur. Penyebabnya itu penumpukan sampah di saluran pembuangannya, yang menuju Balang Turunan,” jelasnya.

Titik genangan paling parah berada di depan Kantor Gubernur Sulsel yang saat ini tengah dilakukan perbaikan oleh pihak kementerian. Selain itu, genangan juga ditemukan di daerah Landak Baru atau Andi Djemma, Jalan Pettarani dan Yusuf Dg Ngawing.

“Itu karena sampah-sampah juga,” katanya.

Termasuk genangan di depan Kampus Unhas, tepatnya di pintu nol Jalan Kera-Kera. Lalu di BTN Hamzi sampai Jalan Asal Mula terjadi genangan akibat penumpukan sampah meski sedimen sudah dikeruk.

“(BTN) Hamzi masuk ke dalam itu kan kami sudah lakukan penanganan, pengerukan sedimen di situ selama dua minggu. Tapi memang masih ada tidak bisa kami pungkiri juga karena pembuangannya dan sistem drainasenya belum terlalu berfungsi dengan baik,” tuturnya.

Ronny juga menyinggung kondisi di daerah kompleks Kodam III yang masih dipengaruhi aliran air dari wilayah hulu seperti Kabupaten Maros. Sedangkan di sekitar Asrama Haji, genangan disebabkan oleh penyempitan saluran di kawasan BTN Tirasa yang menuju saluran sekunder.

“Itu ada penyempitan saluran di BTN Tirasa, sebelum Asrama Haji. Kalau di sana penyebabnya itu, pertama sampah juga, kedua saluran pembuangannya yang menuju saluran sekunder itu mengecil,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BPBD Makassar mengungkap akses Jalan Poros Paccerakang Makassar sempat terendam banjir usai hujan deras pada Jumat (31/10) sore. Situasi ini membuat jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

“Jadi memang di daerah kawasan Paccerakkang itu dari tahun lalu sempat terendam cukup signifikan sampai 70 cm. Kondisi ini ada kemungkinan berisiko karena termasuk daerah resapan di situ, jadi berisiko genangan tinggi jika hujan lebat berulang,” terang Fadli.

Berdasarkan data Satgas Drainase Dinas PU Makassar, berikut daftar 9 titik genangan hingga banjir yang sempat melanda Makassar:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *