8 Doa Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil, Diberi Kemudahan-Keturunan yang Baik

Posted on

Gerhana Bulan bukan hanya peristiwa langit yang menakjubkan, tetapi juga momen yang sarat makna bagi banyak orang. Dalam ajaran Islam, setiap muslim dianjurkan untuk mengisi momen langka ini dengan beribadah kepada Allah.

Fenomena langit ini juga lekat sejumlah mitos, terutama bagi ibu hamil. Gerhana Bulan sering dianggap sebagai waktu yang penuh kehati-hatian bagi ibu hamil. Sehingga terdapat kepercayaan bahwa doa dan perlindungan dari Allah sangat penting demi kesehatan ibu dan janin pada waktu tersebut.

Lantas, bagaimana doa gerhana Bulan yang dianjurkan bagi ibu hamil?

Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Tidak ada doa khusus untuk ibu hamil yang dianjurkan saat gerhana Bulan terjadi. Kendati demikian, ibu hamil dapat memanjatkan doa-doa umum seperti diberikan anak yang shaleh atau shalehah, kemudahan saat bersalin, dan lain sebagainya pada saat gerhana Bulan.

Sejatinya, di dalam ajaran Islam berdoa saat gerhana Bulan dianjurkan bagi setiap muslim, tidak terikat pada kondisi tertentu seperti ibu hamil. Adapun anjuran untuk memperbanyak doa pada saat gerhana Bulan didasarkan pada hadits riwayat Bukhari yang disadur dari laman Rumaysho:

Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR Bukhari No 1044).

Dinukil dari buku Doa-doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya oleh Aulia Fadhli, berikut beberapa doa yang dapat dipanjatkan bagi ibu hamil saat gerhana Bulan:

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab Latin: Idz qaalatimroatu ‘imraana rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii innaka antas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada Engkau anak yang ada dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada-Mu), karena itu terimalah (doaku) ini. Sesungguhnya Engkau lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali Imran:35).

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ صلے مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab Latin: Rabbanaa laa tu aakhidznaa innasiinaa au akhtho’naa, rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishrang kamaa ha-maltuhuu ‘alal ladziina ming qablinaa, rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thooqota lanaa bih, wa’fu ‘annaa waghfirlanaa warhamnaa angta maulaanaa fang shur-naa ‘alal qaumil kaafiriin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka berilah kami pertolongan (untuk menang di dalam menghadapi) orang-orang kafir.” (QS Al-Baqarah: 286).

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Arab Latin: Walladziina yaquuluuna rabbanaa hablanaa min azwa-ajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.

Artinya: “Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, an-ugerahkanlah kepada kami dari istri-istri kami dan anak keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqan: 74).

اللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِي مَادَامَ فِي بَطْنِي وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab Latin: Allaahummah fadz waladii maadaama fii bathnii wasy-fihi anta syaafil laa syifaa a illaa syifaa uka syifaa al laa yughaadiru saqomaa.

Artinya: “Ya Allah, peliharalah anakku selama dia berada di dalam perutku, dan sehatkanlah dia, Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada penyembuhan selain penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”

اللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِي بَطْنِي صُورَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ

Arab Latin: Allaahumma showwirhu fii bathnii shuurotan hasana-tan watsabbit qalbahu iimaanan bika wabirasuulika.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah rupa yang berada di dalam perut-ku dengan rupa yang baik dan tetapkanlah dalam hatinya akan keimanan kepada-Mu dan rasul-Mu.”

اللَّهُمَّ اخْرُجْهُ مِنْ بَطْنِي وَقْتَ وِلَادَتِي سَهْلًا وَتَسْلِيمًا

Arab Latin: Allaahummakh rujhu min bathnii waqta wilaadatii sah-lan watasliimaa.

Artinya: “Ya Allah, keluarkanlah dia dari perutku, di kala waktu bersalin, dengan mudah dan selamat.”

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا

Arab Latin: Allaahummaj ‘alhu shahiihan kaamilan wa’aaqilan haadziqan ‘aaliman ‘aamilaa.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dia anak yang sehat, dan berakal, pandai, alim, (dan) beramal.”

اللَّهُمَّ طَوَّلْ عُمْرَهُ وَصَحِحْ جَسَدَهُ وَحَسِنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab Latin: Allaahumma thawwil ‘umrahu washahhih jasadahu wa-hassin khuluqahu wa afshih lisaanahu wa ahsin shau-tahu liqirooatil qur’aani wal hadiitsi bibarakati muham-madin shallallaahu ‘alaihi wa sallam wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, panjangkanlah umurnya, jadikanlah jasadnya utuh, karuniakanlah budi pekerti yang baik padanya, kuruniakanlah lisan yang fasih, karuniakanlah baginya suara yang indah untuk membaca al-Qur’an dan hadits dengan keberkatan Nabi Muhammad SAW dan segala puji bagi Allah.”

Selain berdoa, ibu hamil juga dianjurkan untuk senantiasa berdzikir di setiap saat, baik saat gerhana Bulan maupun bukan. Sebab dengan berdzikir, Allah SWT akan memberikan rasa tenang dan bahagia bagi ibu hamil yang kerap merasa gundah dan resah.

Adapun dzikir yang paling utama adalah dengan membaca Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali kebaikan dan obat untuk segala macam penyakit dalam Al-Qur’an.

Berikut dzikir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca ibu hamil:

Surat Al-Fatihah memiliki keutamaan sebagai ruqyah, untuk mengobati segala penyakit dan kesusahan. Surat ini bisa dibaca sebanyak satu, tiga, atau tujuh kali.

Ibu hamil juga dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Ketiga doa ini dibaca sebanyak 3 kali setiap pagi dan sore hari, serta ketika hendak tidur.

Ayat kursi adalah ayat ke-255 pada surat Al-Baqarah. Ibu hamil dianjurkan untuk membaca ayat kursi sebanyak satu kali di pagi dan sore hari, menjelang tidur, serta setelah shalat fardhu.

Ayat 285 dan 286 merupakan dua ayat terakhir dalam surat Al-Baqarah. Dengan membaca dua ayat ini pada sore hari atau ketika akan tidur, ibu hamil akan dilindungi dan dijaga dari segala gangguan.

Ayat 1-5 surat Al-Baqarah dapat menjadi pengingat untuk senantiasa meminta petunjuk dan perlindungan hanya kepada Allah SWT. Selain itu, membaca 5 ayat ini juga sebagai bentuk permohonan agar diberikan keturunan yang baik.

Dilansir dari jurnal IAIN Kediri yang berjudul ‘Gerhana dalam Perspektif Hukum Islam dan Astronomi’, terdapat beberapa amalan yang sebaiknya dikerjakan saat terjadinya gerhana Bulan:

Umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan shalat gerhana Bulan. Adapun dalam pelaksanaannya tidak ada azan dan iqamah, sehingga panggilan untuk melaksanakan salat gerhana yaitu dengan seruan “Al-ṣalaatu jaami’ah”.

Aisyah mengatakan dalam sebuah hadis, “Pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana Matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ash-ṣalātu jami’ah (mari kita lakukan salat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim)

Shalat gerhana Bulan ini dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini sebagaimana yang diterangkan oleh Ibnu Hajar berikut ini:

Ibnu Hajar mengatakan, “Yang sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengerjakan shalat gerhana di masjid. Seandainya tidak demikian, tentu shalat tersebut lebih tepat dilaksanakan di tanah lapang agar nanti lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.” (Fathul Bari, 4:10).

Amalan selanjutnya adalah berkhutbah setelah mengerjakan salat gerhana Bulan. Amalan ini didasarkan pada sunnah Rasulullah SAW yang diterangkan dalam hadits riwayat Bukhari.

Diriwayatkan bahwa setelah Rasulullah SAW melaksanakan salat gerhana, beliau berkhutbah di hadapan orang banyak. Beliau memuji dan menyanjung Allah, lalu bersabda:

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.” (HR Bukhari).

Demikianlah ulasan mengenai doa gerhana Bulan untuk ibu hamil. Semoga membantu ya, infoers!

Doa Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil

1. Doa Ibu Hamil untuk Kebaikan Janin

2. Doa Memohon Ampunan

3. Doa Meminta Keturunan yang Baik

4. Doa Memohon Kesehatan Bagi Anak Dalam Kandungan

5. Doa agar Diberikan Anak yang Beriman

6. Doa agar Dimudahkan Saat Bersalin

7. Doa agar Diberikan Anak Shaleh

8. Doa agar Diberikan Anak Shaleh #2

Dzikir yang Dianjurkan Bagi Ibu Hamil

1. Surat Al-Fatihah

2. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas

3. Ayat Kursi

4. Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah

5. Lima Ayat Pertama Surat Al-Baqarah

Amalan Saat Gerhana Bulan

1. Melaksanakan Shalat Gerhana

2. Khutbah Setelah Shalat Gerhana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *