7 Pahala Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram, Amalkan 5-6 Juli Ini! | Info Giok4D

Posted on

Puasa Tasua dan Asyura adalah dua jenis puasa sunnah yang sangat istimewa di bulan Muharram. Karena itu, puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim.

Pahala puasa Tasua dan Asyura ini tak hanya sebatas pahala puasa biasa. Bagi siapa yang mengerjakannya, akan mendapatkan pahala puasa 30 hari, melebur dosa-dosa setahun, hingga mendapat pahala 10.000 malaikat.

Tahun 2025 ini, jadwal puasa Tasua dan Asyura jatuh pada tanggal 5 dan 6 Juli 2025. Bagi yang ingin mengerjakannya, simak ulasan mengenai pahala puasa Tasua dan Asyura berikut ini!

Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat sejumlah pahala dan ganjaran yang akan didapatkan bagi umat muslim yang mengerjakan puasa Tasua tanggal 9 Muharram. Di antaranya:

Mengutip NU Online, puasa sehari di bulan Muharram akan mendapatkan pahala sama dengan berpuasa selama 30 hari. Hal ini seperti dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits diriwayatkan Ibnu Abbas RA,

“Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak.

Puasa Hari Asyura pada tanggal 10 Muharram akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini:

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)

Namun, perlu digaris bawahi bahwa dosa yang dimaksud di sini bukanlah semua dosa, namun hanya sebatas dosa kecil saja.

KH Sholeh Darat mengambil keterangan dari Kitab Tarikhul Khamis karya Syaikh Husain bin Muhammad bin Hasan Addayyari Bakri dijelaskan mengenai perintah Nabi Muhammad kepada para sahabat melaksanakan puasa Asyura. Bagi umat muslim yang mengerjakan puasa ini dijelaskan akan mendapat pahala 10.000 Malaikat.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya: “Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid”.

Seperti disebutkan di atas, puasa Tasua sendiri memiliki keutamaan sebagai pembeda umat Islam dengan kaum Yahudi. Di mana umat Yahudi berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja, maka Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa tanggal 9 dan 11 Muharram.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)

Puasa Asyura yang termasuk dalam puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama di sisi Allah.

Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Puasa Muharram ini juga memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum, selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Rasulullah saw menganjurkan kita untuk berpuasa di empat bulan mulia itu sebagaimana disampaikan dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah. ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

Dalam buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, disebutkan bahwa puasa Asyura merupakan praktik yang telah dilakukan oleh para nabi dan umat terdahulu sebelum Islam datang. Bahkan kaum Quraisy di masa jahiliah juga terbiasa berpuasa di hari Asyura.

Hadits dari Aisyah RA, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, menyebutkan:

“Hari Asyura adalah hari yang dipuasai oleh Quraisy pada masa jahiliah. Rasulullah SAW juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau tiba di Madinah, beliau tetap berpuasa dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa. Namun ketika kewajiban puasa Ramadhan diturunkan, beliau meninggalkan puasa Asyura. Siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Dan siapa yang tidak ingin, boleh meninggalkannya.”

Dikutip dari buku “Kalender Ibadah Sepanjang Tahun” karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut niat puasa Tasua dan Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”

Nah, itulah penjelasan mengenai pahala puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram. Semoga bermanfaat ya!

Pahala Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

1. Mendapatkan Pahala Puasa 30 Hari

2. Melebur Dosa Setahun Lalu

3. Mendapat Pahala 10.000 Malaikat

4. Pembeda Kaum Yahudi

5. Puasa yang Paling Utama

6. Puasa di Bulan Mulia

7. Puasa Para Nabi

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura

Niat Puasa Tasua

Niat Puasa Asyura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *