4 Peringatan 12 Agustus 2025, Ada Hari UMKM Nasional

Posted on

Tanggal 12 Agustus 2025 menjadi hari yang istimewa karena terdapat sejumlah momen penting yang dirayakan. Peringatan yang jatuh di tanggal ini mencakup berbagai bidang, mulai dari militer, ekonomi, kepemudaan, hingga lingkungan.

Lantas, tanggal 12 Agustus memperingati hari apa saja?

Di Indonesia ada Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nasional dan Hari Wanita Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU). Sementara, di dunia global dirayakan Hari Pemuda Internasional dan Hari Gajah Sedunia.

Masing-masing peringatan menyimpan kisah unik dan menarik di baliknya. Yuk, simak ulasan selengkapnya di sini!

Hari UMKM Nasional diperingati setiap 12 Agustus. Peringatan ini menjadi simbol semangat para pelaku usaha dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan UMKM Indonesia yang kuat, maju, dan berdaulat.

Melansir RRI, tanggal 12 Agustus dipilih sebagai Hari UMKM sebab merupakan hari lahir Bapak Ekonomi Kerakyatan Indonesia, Muhammad Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat. Tahun 2025 ini menjadi perayaan yang ke-9 sejak Hari UMKM ditetapkan.

Penetapan Hari UMKM Nasional berawal dari Kongres UMKM yang digelar oleh Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) pada 25-26 Mei 2016 di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut lahir Piagam Yogyakarta yang memuat “Sapta Upaya” sebagai bentuk kolaborasi multi pihak demi pengembangan UMKM dan koperasi.

Salah satu poin pentingnya adalah penetapan 12 Agustus sebagai Hari UMKM Nasional. Peringatan ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mendukung produk-produk lokal.

Sebab UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, sektor ini menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional.

Hari UMKM Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas peran besar UMKM dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Dengan semangat perubahan, diharapkan UMKM Indonesia mampu menembus batas, bersaing di kancah global, dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan bangsa.

Dilansir dari laman resmi TNI AU, Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) resmi dibentuk pada 12 Agustus 1963 sebagai wujud emansipasi wanita di dunia militer. Awalnya, mereka bertugas di bidang administrasi, hukum, kesehatan sebagai dokter, dan guru bahasa.

Namun, perlahan-lahan Wara mulai merambah ke tugas-tugas penerbangan dan pengaturan lalu lintas udara. Memasuki era 1980-an, beberapa anggota Wara menjadi penerbang militer, diawali oleh 7 penerbang wanita yang dipercaya menjalankan misi terjun bebas.

Mereka tergabung dalam tim Pink Force yang memecahkan rekor nasional serta berpartisipasi di kejuaraan dunia. Di cabang terbang layang, Wara berhasil meraih medali emas, perak, dan perunggu di berbagai PON, termasuk PON XV di Jawa Timur tahun 2000.

Kiprah ini menunjukkan kemampuan Wara yang sejajar dengan atlet pria di olahraga udara. Tahun 1977, Wara kembali mencatatkan tonggak sejarah dengan hadirnya provost wanita di TNI AU. Wara juga terjun ke bidang teknis perbaikan pesawat, pekerjaan yang sebelumnya hanya dilakukan teknisi pria.

Beberapa penerbang senior Wara, seperti Letkol Penerbang Sulastri Baso dan Hermuntarsih terus berkarier hingga memegang posisi penting di staf TNI AU. Sementara provost dan teknisi wanita tetap menjalankan tugas lapangan dengan penuh dedikasi, meski harus bekerja di bawah terik Matahari atau bergelut dengan oli.

Di tahun 2025 ini, Wanita TNI AU telah memasuki usia ke-62. Hari Ulang Tahun (HUT) Wara diperingati setiap 12 Agustus, bertepatan dengan tanggal berdirinya kesatuan ini.

Selanjutnya, ada Hari Pemuda Internasional yang juga diperingati pada tanggal 12 Agustus. Dinukil dari National Today, peringatan ini diciptakan oleh PBB untuk membantu meningkatkan kesadaran akan isu-isu pemuda serta berfokus pada kesulitan yang dialami sebagian anak muda di seluruh dunia.

Pemuda merupakan generasi yang memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Dengan semangat muda, mereka memiliki potensi besar untuk membangun perdamaian dan menjadi mitra dalam membentuk masa depan dunia yang lebih baik.

Sayangnya sebagian pemuda di dunia harus menghadapi berbagai kesulitan yang menghambat potensi tersebut. Tercatat, setengah dari anak-anak berusia 6 hingga 13 tahun bahkan belum mampu membaca maupun mengerjakan soal matematika dasar.

Kemiskinan anak-anak juga masih menjadi permasalahan umum di seluruh dunia. Oleh karena itu, diperlukan tindakan signifikan untuk membantu dan mengatasi tantangan yang dihadapi para pemuda.

Menyadur laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 1991 para pemuda di Wina, Austria mengusulkan gagasan peringatan Hari Pemuda Internasional atau International Youth Day. Gagasan ini disampaikan dalam Forum Pemuda Dunia Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tujuan utamanya adalah penggalangan dana dan promosi untuk mendukung Dana Pemuda PBB bersama organisasi pemuda lainnya. Pada 1998, Hari Pemuda Internasional pun ditetapkan secara resmi dalam Konferensi Dunia Menteri-Menteri yang berlangsung pada 8 hingga 12 Agustus 1998 di Lisbon, Portugal.

Pada konferensi itu pula ditetapkan tanggal 12 Agustus sebagai Hari Pemuda Internasional. Tanggal 12 Agustus dipilih karena menjadi hari terakhir penyelenggaraan konferensi tersebut.

Selanjutnya, pada 9 Desember 2015 diterbitkan resolusi yang menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mempromosikan perdamaian, mencegah ekstremisme, dan menjadikan mereka mitra kunci dalam upaya global.

Sejak ditetapkannya, Hari Pemuda Internasional pun dirayakan setiap tahun pada 12 Agustus. Peringatan ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran atas masalah yang dihadapi pemuda, mencari solusi, dan menghormati perjuangan mereka.

Selain Hari Pemuda Internasional, tanggal 12 Agustus juga diperingati sebagai Hari Gajah Sedunia. Menukil laman National Today, peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan gajah dan melindungi habitat satwa ikonik tersebut.

Diperkirakan jumlah gajah telah menurun drastis hingga 62% selama dekade terakhir. Populasi hewan ini terus menurun akibat perburuan gading, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat.

Di berbagai negara, gajah juga kerap terjebak dalam konflik dengan manusia akibat alih fungsi lahan. Kondisi ini membuat satwa besar tersebut terancam punah jika tidak ada upaya pelestarian yang serius.

Melihat situasi tersebut, sejumlah aktivis lingkungan dan lembaga konservasi merasa perlu menciptakan momen khusus untuk meningkatkan kesadaran global. Dari dorongan itu, tercetus ide untuk menetapkan sebuah hari internasional yang didedikasikan bagi pelestarian gajah.

Pada 12 Agustus 2012, Patricia Sims, seorang pembuat film asal Kanada, bersama Elephant Reintroduction Foundation di Thailand resmi menetapkan World Elephant Day atau Hari Gajah Sedunia. Penetapan ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi lingkungan, tokoh masyarakat, hingga lembaga pemerhati satwa liar.

Hari Gajah Sedunia menjadi momen penting untuk mengajak masyarakat di seluruh dunia menjaga habitat gajah, menentang perburuan liar, dan mendorong kebijakan perlindungan satwa yang lebih ketat. Peringatan ini juga menjadi wadah berbagi informasi dan kisah inspiratif tentang upaya penyelamatan gajah di berbagai belahan dunia.

Melalui peringatan yang jatuh setiap 12 Agustus ini, diharapkan kesadaran masyarakat terus tumbuh sehingga generasi mendatang masih bisa melihat gajah hidup di alam liar. Bukan hanya sekadar simbol, gajah adalah bagian penting dari keseimbangan ekosistem yang patut dijaga kelestariannya.

Itulah ulasan mengenai 4 peringatan menarik 12 Agustus 2025. Semoga menambah wawasan!

Hari UMKM Nasional

Hari Wanita TNI Angkatan Udara

Hari Pemuda Internasional

Hari Gajah Sedunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *