4 Hal Diketahui Tentang Dosen UNM Tewas Tergantung di Makassar

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ditemukan tewas tergantung di depan kampus Poltekkes, Tidung, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di pohon.

Aksi tersebut dilakukan korban tepatnya di sebuah lahan kosong depan Poltekkes Tidung, Kecamatan Rappocini, Jumat (11/7) pagi. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di depan Poltekes Tidung.

Dirangkum infoSulsel, Minggu (13/7/2025), berikut 4 hal diketahui tentang dosen UNM tewas gantung diri di Makassar:

Jenazah korban ditemukan oleh seorang warga yang melintas dengan kondisi korban tergantung di pohon. Warga lantas melaporkan temuannya itu ke sekuriti kampus Poltekkes.

“Dia baju kuning, warga yang temukan masuk ke dalam Poltekes ke sekuriti bilang pak ada kejadian,” ujar sekuriti Poltekkes Tidung, Jalamuddin kepada infoSulsel di lokasi.

Menerima laporan tersebut, Jamaluddin bergegas mengecek lokasi kejadian. Dia pun langsung melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Babinsa setempat.

“Saya ke sana mi ambil foto, baru telepon Babinsa. Sekitar Jam 9, setengah 8 lah (ditemukan),” katanya.

Belakangan, barulah terungkap identitas HY. Korban merupakan dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM.

“Sesuai dari permintaan dari situ tertulis dari permintaannya penyidik, iya (korban merupakan dosen UNM),” ujar dokter Forensik Dokpol Polda Sulsel Denny Mathius kepada wartawan, Jumat (11/7).

Mathius mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Namun, pemeriksaan itu bukan autopsi melainkan hanya pemeriksaan luar jenazah.

“Jadi kita sudah melakukan pemeriksaan yah untuk pemeriksaan luar. Sekali lagi pemeriksaan luar jenazah bukan autopsi. Sesuai dengan permintaan dari penyidik. Nanti hasilnya akan kami sampaikan ke penyidik,” terangnya.

Polisi lalu mengungkap temuan awal kasus dosen UNM inisial HY tersebut. Korban diduga nekat gantung diri karena depresi.

“Murni gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Rappocini Kompol Ismail kepada infoSulsel, Sabtu (12/7).

Korban selama ini juga diketahui tinggal sendiri di Makassar. Polisi pun menduga dosen UNM itu mengalami depresi sehingga nekat bunuh diri.

“Dia ngekos. Tinggal sendiri. Dia depresi kayaknya,” ucap Ismail.

Ismail mengatakan jenazah korban juga telah diserahkan kepada pihak keluarga. Dia menyebut keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

“Sudah ada keterangan orang tuanya itu tidak mau diautopsi,” bebernya.

Di sisi lain, Ismail mengungkapkan jika pihaknya menemukan sepeda motor di sekitar lokasi. Motor tersebut diduga milik korban karena tidak ada warga yang mengakui memilikinya.

“Sedang dalam pengembangan itu masalah kendaraannya. Warga sekitar tidak ada yang bilang bahwa itu motor saya,” pungkasnya.

1. Jenazah Korban Ditemukan Warga

2. Korban Dosen FIP UNM

3. Dosen UNM Nekat Gantung Diri Diduga Depresi

4. Keluarga Tolak Autopsi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *