4 Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal: Arab, Latin, dan Artinya

Posted on

Kehilangan orang tua menjadi pengalaman yang menyakitkan dan menyisakan duka mendalam bagi banyak orang. Meski telah tiada, doa menjadi salah satu cara untuk terus mengingat sekaligus mengirimkan harapan baik untuk mereka di akhirat.

Dalam ajaran Islam, mendoakan orang tua yang sudah meninggal termasuk bentuk bakti anak yang tidak terputus. Hal ini sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Artinya: “Masih tetap ada bentuk berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Berdoa kepada Allah SWT agar diampuni keduanya (orang tua). Memenuhi janji mereka, menjalin hubungan silaturahmi dengan keluarga orang tua yang pernah terjalin, dan memuliakan teman-teman dekat kedua orang tua kita.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)(1)

Oleh karena itu, sebagai anak jangan sampai lalai dari mendoakan orang tua yang sudah meninggal. Sebab, doa yang dikirimkan juga dapat memberikan ketenangan bagi almarhum.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Syekh Imam Nawawi al-Bantani bahwa di dalam kubur, orang yang sudah meninggal diibaratkan orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

Artinya: “Tidak ada mayat yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan-kal ghariqil mughawwats dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan-ia menunggu setetes doa yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya.” (2)

Nah, berikut ini infoSulsel menyajikan kumpulan doa untuk orang tua yang sudah meninggal, ada doa versi pendek dan panjang. Yuk, diamalkan!

Terdapat beberapa doa yang bisa dipanjatkan untuk orang tua yang sudah meninggal. Berikut di antaranya:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Arab Latin: Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.” (3)

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Arab Latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.” (4)

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُوْلَهُ وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِوأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ القَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab Latin: Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu waakrim nuzuulahu wawassi’ madkhalahu waghsilhu bimaain watsaljin wabaradin wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa’adzaabannaari.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air yang jernih dan sejuk, sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِوَالْبَرَدِ، وَنَقِهَا مِنَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَقِهَا فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ.

Arab Latin: Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa, wa akrim nuzulahaa, wawassi’ madkhalahaa, waghsilhaa bil maa-i watstsalji walbaradi, wanaqqihaa minadz dzunubi wal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi, wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa, wa zaujan khairan min zaujihaa, waqihaa fitnatal qabri wa’adzaabinnaari.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air yang jernih dan sejuk, sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah suaminya dengan suami yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.” (1)

Berikut ini beberapa adab untuk berdoa, termasuk ketika memanjatkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal:

Selain memanjatkan doa, seorang anak juga dianjurkan untuk membacakan Al-Qur’an bagi orang tuanya yang telah meninggal dunia. Kembali menyadur buku “Ayah, Ibu, Kubangunkan Surga Untukmu”, tidak ada larangan dalam membaca Al-Qur’an untuk jenazah, baik sebelum dimakamkan, saat pemakaman, maupun setelahnya.

Bahkan, amalan tersebut disyariatkan sebagai teman untuk mengantar ruh menuju alam barzah. Anjuran ini didasarkan pada riwayat Abdurrahman bin Al-‘Ala’ bin Al-Lajlaj dari ayahnya.

Artinya: “Ayahku – Al-Lajlaj Abu Khalid – berkata kepadaku, wahai anakku! Jika aku meninggal, buatkan untukku liang kubur. Ketika kau letakkan diriku di dalam liang kubur, ucapkanlah, “Bismillah wa ‘ala millati Rasulillah!” Kemudian letakkan dengan perlahan, lalu bacalah di atas kepalaku awal dan akhir surah Al-Baqarah, karena aku mendengar Rasulullah SAW mengatakan hal itu.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir. (2)

Nah itulah tadi kumpulan doa yang bisa dibacakan untuk orang tua yang sudah meninggal. Selamat mengamalkan, infoers!

Sumber:

Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

1. Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Versi Pendek

2. Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Versi Panjang

3. Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal

4. Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal

Adab Berdoa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

Amalan Lain untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal