Kiprah pelatih asal Portugal sedang tidak hoki di Super League musim 2025/2026. Sejauh ini sudah ada 3 pelatih kebangsaan Portugal yang mundur hingga dipecat dari klubnya.
Kabar terbaru, Persijap Jepara mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan pelatih kepala Mario Lemos pada Jumat (21/11/2025) malam. Keputusan ini diambil secara baik-baik setelah melalui serangkaian diskusi mengenai arah pengembangan jangka panjang klub.
“Kami berterima kasih kepada Coach Mario atas energi dan kepemimpinannya selama menangani Persijap Jepara. Kami berpisah dengan penuh rasa hormat dan mendoakan kesuksesan beliau di perjalanan berikutnya,” kata Presiden Persijap, Iqbal Hidayat dalam keterangannya.
Jauh hari sebelumnya, Semen Padang FC lebih dulu mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Almeida. Hal itu diumumkan tim berjuluk Kabau Sirah itu pada Rabu (8/10).
CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, menyampaikan bahwa keputusan berpisah ini diambil secara baik-baik dan penuh penghormatan terhadap kontribusi pelatih asal Portugal tersebut selama menangani tim.
“Setelah melalui proses evaluasi bersama, kami sepakat untuk mengakhiri kerja sama dengan Coach Eduardo Almeida. Kami berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras beliau selama menukangi tim,” kata Win Benardino.
Sebelumnya juga ada Bernardo Tavares yang menjadi pelatih pertama mundur dari kompetisi Super League 2025/2026. Pelatih asal Portugal itu mundur dari PSM Makassar karena tunggakan gaji.
“Dengan penuh kesedihan, saya mengumumkan keberangkatan saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia dengan sejarah hampir 110 tahun,” ungkap Bernardo melalui akun media sosial Instagram resminya, Rabu (1/10)
Keluarnya tiga pelatih asal Portugal itu, menyisakan satu pelatih asal Portugal lainnya yang masih bertahan. Dia adalah Divaldo Alves yang melatih di PSBS Biak.
Namun performa PSBS Biak bersama Divaldo Alves juga tak begitu bagus hingga terseok di papan bawah klasemen sementara. Terbaru, PSBS Biak sampai dibantai 0-5 oleh PSM Makassar.
