2 Polisi Terbakar Imbas Demo di Polda Sulsel, Pekerja RS Bhayangkara Ditangkap

Posted on

Polisi menangkap dua mahasiswa berinisial KAL (21) dan YOH (19) saat demo ricuh depan Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) di yang mengakibatkan dua polisi terbakar. Salah satu pelaku ternyata bekerja sebagai cleaning service di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.

“Kami sudah mengamankan dua orang pelaku dalam hal ini terkait penyiraman bensin kepada anggota saat unjuk rasa sehingga dua anggota menjadi korban,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

Kedua pelaku ditangkap di lokasi berbeda pada Senin (29/12). Polisi awalnya membekuk KAL di rumah kos sekitar Kabupaten Gowa, lalu YOH di Makassar. Dari hasil interogasi, YOH merupakan mahasiswa yang bekerja sebagai karyawan di RS Bhayangkara Makassar.

“Lebih terenyuh lagi, salah satu pelakunya itu setiap hari didukung, dibantu kehidupannya oleh polisi. Karena dia bekerja di cleaning service Rumah Sakit Bhayangkara,” beber Djuhandani.

Djuhandani menyesalkan adanya insiden tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan baik tanpa anarkis saat menggelar aksi unjuk rasa.

“Saya akan selalu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang menyampaikan aspirasinya kepada siapapun, kepada pemerintah, kepada kepolisian, silakan. Kami akan selalu menjaga,” jelasnya.

Djuhandani memastikan tidak akan mentolerir aksi anarkis. Dia berjanji akan melakukan tindakan tegas kepada orang ataupun perusuh dalam aksi-aksi unjuk rasa.

“Kami tidak akan tolerir ketika orang berunjuk rasa melakukan tindakan anarkis mengganggu masyarakat, mengganggu keselamatan masyarakat umum, mengganggu hak orang lain. Seperti komitmen kami akan selalu memberikan upaya penegakan hukum yang tegas,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, demonstrasi mahasiswa terkait eksekusi tongkonan Ka’pun Tana Toraja (Tator) yang berlangsung di depan Mapolda Sulsel pada Selasa (9/12). Aksi unjuk rasa itu sempat ricuh saat massa membakar ban di depan pintu gerbang Mapolda Sulsel.

“Dari Aliansi Gempar Mahasiswa Tana Toraja. Masalah eksekusi tongkonan di Tana Toraja,” ucap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto kepada infoSulsel, Selasa (9/12).

Kericuhan terjadi saat polisi hendak mengamankan ban yang dibakar massa. Polisi sempat mengejar massa aksi saat hendak melakukan pengamanan.

“Iya, unjuk rasa bakar ban dan mengganggu lalu lintas, ban digeser anggota dimatikan kemudian terjadi gesekan tadi,” imbuhnya.