Dua pemuda bernama Muh. Sukran Marjun (24) dan Muh. Kautzar (20) menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah seorang pelaku diduga merupakan oknum Brimob.
“Saat ini tim penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan sejumlah saksi,” ujar Kasi Humas Polres Palopo AKP Supriadi dalam keterangannya, Minggu (19/10/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pengeroyokan tersebut terjadi di Cafe Up Street, Jalan KH Moh Kasim, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, pada Minggu (19/10) sekitar pukul 00.15 Wita. Kejadian bermula ketika korban nongkrong bersama 3 rekannya di kafe tersebut.
“Saat itu, kedua korban bersama tiga rekannya tengah duduk di meja nomor 4, samping WC, sambil menikmati live music dan minuman keras,” kata Supriadi.
Seorang perempuan yang tidak dikenal kemudian datang dan menyapa korban Sukran. Setelah itu datang seorang pria dan langsung menarik baju Sukran hingga terjadi keributan.
“Tak lama berselang, seorang pria juga datang dan langsung mencengkeram baju Sukran hingga robek. Cekcok pun tak terhindarkan, melihat hal itu, Kautzar berusaha melerai namun justru ikut dipukul di bagian kepala sebelah kiri oleh pria tersebut,” jelasnya.
Pekerja kafe lantas meminta kedua belah pihak yang terlibat keributan menyelesaikan persoalan di luar. Saat di luar, sejumlah OTK kemudian datang dan mengeroyok korban hingga babak belur.
“Ketika berada di luar, Sukran kembali diserang oleh beberapa orang tak dikenal. Ia dipukul di bagian kepala menggunakan benda menyerupai ikat pinggang, ditendang di pinggang, serta didorong hingga tersandar di pintu kios dekat kafe,” bebernya.
Akibat pengeroyokan tersebut, Sukran mengalami luka di kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dari pengakuan korban, salah seorang pelaku diduga merupakan seorang oknum Brimob.
“Akibatnya, korban mengalami luka robek di kepala bagian kiri, bengkak pada lengan kanan dan pipi, lecet di tengkuk serta pundak kanan. Korban kemudian dilarikan ke RS Palemmai Tandi Palopo untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.
“Kami akan dalami semua informasi, termasuk adanya dugaan keterlibatan anggota Brimob seperti yang disebut oleh korban. Namun untuk saat ini kami belum dapat memastikan kebenaran hal tersebut karena masih dalam proses penyelidikan,” tutupnya.