Sebanyak 100 warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, diungsikan. Mereka dievakuasi ke kantor Polsek Ambalau dan balai desa.
“100 warga yang diungsikan itu terdiri dari ibu-ibu dan anak. Diungsikan ke tempat yang tidak terendam banjir di Polsek Ambalau dan Balai Desa Siwar,” kata Kapolsek Ambalau, Ipda Edwin Tahapari kepada infocom, Senin (30/6/2025).
Edwin mengatakan 100 warga yang diungsikan menjelang malam itu terdiri dari warga Desa Siwar dan Selasi. Pihaknya juga telah menyiapkan Kantor Camat Ambalau sebagai tempat pengungsian.
“Juga sudah disiapkan Kantor Camat Ambalau ketika ada masyarakat yang mengungsi,” ujar Edwin.
Warga terpaksa diungsikan lantaran intensitas hujan yang masing tinggi mengguyur Buru Selatan. Dia mengatakan, total ada 6 desa terendam banjir tetapi warga empat desa lain belum diketahui kondisinya.
“Lampu mati jadi jaringan juga drop sejak pagi sehingga empat warga desa lain belum diketahui pasti kondisi. Warga Desa Siwar dan Selasi dapat tertangani karena berada di pusat ibu Kecamatan Ambalau,” jelasnya.
Lanjut Edwin, kini jumlah korban yang terdampak banjir masih sementara didata. Meski begitu, dia mengklaim tidak ada korban jiwa akibat banjir.
“Untuk korban jiwa nihil dan rumah terdampak sementara dilakukan pendataan oleh pemerintah desa. Banjir disebabkan intensitas hujan yang kuat mengakibatkan dua sungai meluap,” jelasnya.
Sebelum diberitakan, banjir setinggi 1 meter merendam 6 desa di Pulau Ambalau, Kecamatan Ambalau akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah ini sejak Jumat (27/6) hingga Senin (30/6). Bencana hidrometeorologi itu menerjang Desa Lumoy, Elara, Siwar, Selasi, Ulima dan Kampung Baru.
“Dari satu kecamatan itu kan ada tujuh desa, satu saja yang aman. Sementara enam desa terendam banjir dengan ketinggian capai 1 meter,” kata Kepala BPBD Buru Selatan, Abas Tamher kepada infocom, Senin (30/6).