Wali Kota Kendari Siska Karina Imran dan wakilnya, Sudirman memaparkan capaian 100 hari kerja sebagai kepala daerah. Siska dan Imran telah membayar utang kepala daerah terdahulu, menekan stunting hingga digitalisasi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Total utang Pemkot Kendari sebesar Rp 542,81 dan di kepemimpinan kami, kami sudah membayar sebesar Rp 76 miliar,” kata Siska dalam paparannya, Selasa (10/6/2025).
Siska menekankan pihaknya tidak menyalahkan pihak manapun terkait pembayaran utang terdahulu. Dia menegaskan langkah pemerintahannya tersebut merupakan komitmen kepada masyarakat dan negara.
“Ini adalah komitmen kami kepada masyarakat dan negara. Kami tidak mencari siapa yang bertanggung jawab, tapi kami ambil alih sebagai tanggung jawab bersama,” tegas Siska.
Dalam aspek keuangan, Siska juga melaporkan bahwa target pendapatan asli daerah tahun ini sebesar Rp 525,7 miliar dan telah tercapai sebesar 36 persen. Sementara realisasi belanja mencapai Rp 367,59 miliar atau 26,91 persen dari pagu anggaran.
Sementara pada sektor pelayanan publik, Pemkot Kendari telah melakukan digitalisasi layanan, serta penghapusan pokok PBB bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pensiunan tanpa penghasilan tetap. Pemkot Kendari juga kembali berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pendapat (WTP) untuk ke-13 kalinya secara berturut-turut.
“Kami juga melakukan penghapusan pokok PBB terhadap masyarakat berpenghasilan rendah dan pensiunan tanpa penghasilan tetap,” ujar dia.
Dalam bidang kesehatan, Pemkot Kendari melalui RSUD Antero Hamra telah menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan, serta memperkuat penanggulangan stunting melalui program ‘Si Tina Mendia’. Pemkot Kendari juga sudah menjangkau 7.053 siswa baik SD maupun SMP dari 27 sekolah di Kendari.
Untuk dunia pendidikan, lanjut Siska, pihaknya telah melakukan pembebasan biaya seragam sekolah, pengadaan smartboard, serta pengoperasian angkutan sekolah gratis. Selain itu, Siska juga berkomitmen untuk segera merealisasikan bantuan Rp 100 juta per RT sambil menunggu penetapan RPJMD sebagai dasar hukum penyaluran.
“Kami tidak mau dianggap janji politik, awalnya kami sudah mau langsung memberikan anggran ini. Tapi lagi-lagi belum ada penetapan RPJMD,” beber dia.
Capaian lainnya, pembangunan 20 rumah tak layak huni, peluncuran layanan darurat 112, kerjasama dengan IPB untuk pengumpulan data presisi, perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, dan Kebun Raya Kendari. Selain itu adanya peningkatan insentif petugas kebersihan dari Rp 1,3 juta menjadi Rp 2 juta, pemberian modal usaha Rp 5 juta untuk 194 pelaku UMKM, dan kerjasama Sister City Kendari-La Rochelle, Prancis untuk penanganan air bersih.
“Kamis sudah koordinasi dengan menteri PU dalam waktu dekat akan memberikan bantuan dan pendampingan untuk penanganan air bersih di Kendari,” bebernya.
Sementara itu, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik memberikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Siska-Sudirman. Ia melihat adanya kolaborasi yang apik dalam memimpin Kota Kendari.
“Saya menikmati sekali paparan Ibu Wali Kota dan melihat gambar Pak Wakil yang hadir dalam setiap momen. Hadir dalam setiap aksi di lapangan,” ujar Akmal Malik, dalam keterangan yang diterima infocom.
“Kalau ada kepala daerah yang menggandeng wakilnya bekerja, itu hal yang luar biasa. Ada kolaborasi dan pembagian tugas,” sambungnya.