Satu mahasiswa kerja kuliah nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Bagus Adi Prayogo (22) yang hilang usai longboat ditumpangi terbalik di Perairan Pulau Wahr, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, akhirnya ditemukan. Adi ditemukan oleh warga dalam keadaan tidak bernyawa.
“Telah ditemukan korban (Bagus Adi Prayogo) dengan kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah kepada infocom, Selasa (2/7/2025).
Muhamad menyebut, korban ditemukan oleh masyarakat di sekitar Pulau Wahr pada pukul 23.00 WIT. Selanjutnya jasad korban dievakuasi menuju RSUD Karel Sadsuitubun.
“Usai mendapati informasi korban Adi ditemukan kemudian pukul 23.15 WIT, tim SAR gabungan mengevakuasi korban menuju RSUD Karel Sadsuitubun,” jelasnya.
Lanjut Muhamad, operasi SAR dinyatakan selesai usai korban ditemukan. Dia pun mengatakan selanjutnya operasi diusulkan untuk ditutup.
“Dengan ditemukannya korban dan telah dievakuasi maka Operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup,” jelasnya.
Muhamad menambahkan, dari 10 korban yang selamat hanya tersisa 9 orang yang kini masih menjalani perawat medis. Dia mengatakan, 1 orang telah kembali ke rumah.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Saat ini, sekedar informasi bahwa dari 10 korban yang selamat hanya tersisa 9 orang yang masih di rawat di RSUD Karel Sadsuitubun. Sebab 1 orang selamat sudah kembali ke rumahnya karena dinyatakan telah pulih,” imbuhnya.
Sebelum diberitakan, longboat yang membawa 12 penumpang termasuk 7 mahasiswa KKN dari UGM terbalik di Perairan Pulau Wahr. Insiden tersebut mengakibatkan 1 mahasiswa tewas dan 1 hilang.
“Saya perbaharui data korban longboat terbalik ternyata ada 12 orang, 7 di antaranya mahasiswa KKN UGM. Di mana untuk mahasiswa ini, 1 meninggal dunia, 1 masih hilang sementara dalam pencarian,” terang Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah dikutip dari infocom, Senin (1/7).
Peristiwa itu terjadi di sekitar Perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara, Selasa (1/7) pukul 14.07 WIT. Tujuh mahasiswa bersama masyarakat awalnya bertolak dari Desa Debut menuju pulau tersebut.
“Longboat membawa 12 orang berangkat dari Desa Debut menuju Pulau Wahr kemudian mengalami terbalik di sekitar perairan Pulau Wahr,” jelasnya.
